Agar harapan para ulama masa lalu, guru-guru kita, bahkan para aulia, ayo juga kita sama-sama berjuang. Sama-sama semacam "turun gunung" ikut serta menanggulangi persoalan kemasyarakatan dan kenegaraan.
Kita punya Kementerian Agama yang selalu siap back up. Kita juga masih punya NU, yang terus berjuang dan terus mencari model. Minimal melalui RMI (NU) kita bisa saling komunikasi dan koordinasi. Kita juga punya FKPP (Forum Komunikasi Pondok Pesantren). Kita harus sinergikan semua potensi ini.
Insya Allah, apa yang dijanjikan Allah SWT tentang "baldhatun thoyyibatun wa rabbun ghafur" bisa kesampaian. Dan itu peran kita semua, peran orang-orang pesantren di negeri khatulistiwa ini.
Jika sudah demikian, maka Islam Indonesia bisa menjadi imam umat Islam dunia. Islam yang rahmatan lil-alamin. Insya Allah ... !!!!
*Bahan "Lokakarya Pengembangan Pesantren", kerjasama Kanwil Kemenag Kalsel, PWNU Kalsel dan Universitas NU Kalsel, di Gedung Dakwah NU Kalsel, Jumat, 11 Agustus 2017.
**HM Syarbani Haira, dosen Universitas NU Kalsel, tinggal di Banjarmasin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H