Mohon tunggu...
Syantika
Syantika Mohon Tunggu... Freelancer - Ayo menulis

Menulis ternyata asyik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gnocchi Pitbull Kesayanganku

15 Desember 2021   09:32 Diperbarui: 15 Desember 2021   11:37 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya sepulangku dari kantor kulihat Ochi sedang bermain di beranda belakang berlari-lari dengan  penuh semangat mengitari dan menggonggong cetok semen yang selalu  kami pakai untuk membuang kotorannya.

" Ochi kamu gak boleh menggigit cetok nanti mulutmu luka," kataku. Mendadak Ochi langsung berhenti menggonggong dan menyalak. Seketika meninggalkan cetok semen itu, menghampiriku lalu merebahkan diri dikakiku dengan manja. Walaaah, jadi  makin sayang aku dengannya.

Anakku lanang yang mengintip dari balik jendela berkata kepada adiknya ;" Pintar sekali Ochi ini mengambil hati mamah kita. dia tahu siapa penguasa rumah yang hatinya harus ditaklukkan agar tidak di deportasi," heheheh... Pandai nian Ochi membuat dirinya disayangi.

Sejak saat itu aku yang selalu menyiapkan makan Ochi tiga kali sehari, memasak  tulangan dan ceker ayam untuknya setiap bangun pagi, memberi vitamin tiap hari,  mengantar Ochi vaksin ke dokter hewan, memberi obat cacing, pokoknya tiada hari tanpa membri perhatian untuk Ochi. Aku juga menghapus peraturan melarang Ochi masuk ruang depan dan kamar, Ochi boleh bermain didalam rumah dan tidur dikasurnya di ruang beranda dan tidak dikandang lagi kecuali kalau ada tamu yang tidak dikenalnya karena kami takut tamu kami merasa tidak nyaman.  

Hari demi hari berlalu rumah yang dulunya sering sepi sekarang ramai penuh tawa dan canda karena kehadiran Ochi. Mami Ochi begitu anak-anakku dan suamiku menggelariku.  Sejalan dengan pertumbuhan badannya yang semakin tinggi dan besar dan pelajaran etika yang diberikan kami sekeluarga, Ochi berubah menjadi pintar tidak BAB sembarangan dan rajin mandi maksimal seminggu sekali.

Dalam hal makanpun Ochi bersikap anggun bak priyayi. Piring makannya harus ditaruh didepannya dan dipersilahkan dulu, kalau tidak disuruh makan dia akan diam dan tidak akan menyentuh makanannya. Sangat berbeda dengan sikapnya dahulu yang rakus dan terbiasa mendekat minta bagian kepada setiap anggota dirumah yang sedang makan. Selain karena hasil didikan kami, mungkin juga ini terjadi karena Ochi sudah mulai beranjak dewasa.  

Di belakang rumahku, tepatnya dekat mesin cuci yang langsung berhubungan dengan saluran pembuangan limbah air, ada seekor tikus nakal yang sering mencuri sisa makanan di piring Ochi. Begini awal kejadiannya.

Di suatu siang yang cerah, Ochi sedang leyeh-leyeh mengaso seperti biasa merebahkan diri sehabis makan. tampak ada tersisa sedikit makanan di piringnya. Adapun piring makannya hanya berjarak beberapa langkah dari tempat Ochi berbaring santai. Perlahan tapi pasti muncul tikus nakal itu dari saluran air. Ia menoleh kian kemari sambil mengendap-endap mengambil makanan dipiring, menatap Ochi seolah menantang kemudian lari ke saluran pembuangan air. Ochi sempat terpana lalu mengejar, tapi dengan lincahnya si tikus itu berlari cepat dan menghilang, sementara Ochi kewalahan mencari di sepanjang saluran air sambil menyalak-nyalak marah persis seperti di film kartun Tom and Jerry.

 Sejak saat itu Ochi menganggap tikus itu sebagai musuh besarnya dan setiap kali kami menyebut kata: "tikus" Ochi langsung berlari kebelakang memeriksa saluran air dibelakang mesin cuci.    

Got pembuangan air ditepi tembok belakang itu awalnya terbuka tapi karena Ochi hampir setiap hari bermain disitu memburu tikus dan kami dirumah capek setiap hari mencuci dan melap moncong dan wajahnya yang kotor dan bau karena masuk got, maka kuputuskan untuk menutupnya dengan teralis besi sehingga kepala Ochi tidak bisa masuk ke got lagi.

 Itulah sebabnya Ochi tidak bisa mengalahkan si tikus cerdik itu karena saat dikejar si tikus langsung berlari ke got dibawah teralis itu sambil mengintip-intip mungkin juga sambil mengejek Ochi pecundang dengan menggunakan bahasa binatang, hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun