Kedua, memang ada orang yang senang dengan pakaian seragam. Namun saya pikir justru saat pensiun lah saya punya kesempatan berpakaian bebas setiap hari, dengan berbagai model yang saya miliki sesuai dengan kehendak saya.
Ketiga, saya yakin bahwa saya akan tetap produktif. Sebenarnya jauh di lubuk hati terdalam, saya sering memimpikan dan berkhayal bahwa saat pensiun saya akan punya banyak waktu untuk kegiatan rohani dan gereja.Â
Perlu saya kemukakan, bahwa selama saya aktif bekerja, saya nyaris tidak dapat mengikuti kegiatan paduan suara gereja yang tentu membutuhkan latihan yang intens.Â
Demikian juga saya tidak bisa mengikuti kebaktian rutin di rumah jemaat, karena dimulai pukul 16.00 sore. Jadinya saya selalu alpa tak dapat hadir karena masih bekerja.
Keempat, terkait post-power syndrome, saya harus bersyukur karena saya bukan pejabat tinggi yang harus dilayani. Tetapi saya justru jadi pegawai yang terbiasa jadi pelayan di kantor tempatku bekerja.Â
Dulu saat ditempatkan di KPPN selalu melayani satker mitra kerja. Sekarang ini juga tetap sama melayani pegawai kantorku. Jadi, untuk masalah post-power syndrome mungkin tidak jadi masalah yang berarti.Â
Keempat, bahwa kondisi kesehatan pensiunan biasanya semakin menurun seiring dengan pertambahan usia, memang itu adalah hal yang alami. Namun saya yakin dengan pertolongan Tuhan yang senantiasa mengaruniakan kegembiraan di hati saya.
Saya yakin, saya bisa tetap mensyukuri keadaan alami tersebut. Saya juga meyakini bahwa kegembiraan di hati saya tersebut dikaruniakan kepada saya lewat kegiatan rohani dan gereja, serta mengikuti kegiatan paduan suara gereja.
Kelima, soal penampilan yang tidak menarik setelah pensiun, saya rasa itu juga merupakan peristiwa alami yang justru patut disyukuri.Â
Diusahakan bagaimana pun juga, keriput dan uban sesungguhnya merupakan peristiwa yang pasti dialami oleh orang yang dikaruniai umur tua.Â
Saya perlu selalu mengingat, bahwa sudah banyak teman-teman saya yang justru tidak pernah mengalami masa tua dan pensiun, sebab saat muda sudah dipanggil Tuhan.