"Jangan lama-lama dekat aku, tubuhku bau, sudah 4 bulan ini darah keluar terus menerus tiada henti... Awalnya kukira menstruasi tapi lama kelamaan tambah banyak besar-besar beku jatuh saat kupipis dan buang air besar dan berbau busuk ... Mungkin umurku tidak akan lama lagi...."kata Rika sambil menatap putranya yang masih  berusia satu tahun  yang tertidur nyenyak dikursi.
Aku menepuk lengannya sambil menghiburnya "Jangan putus asa Rika sayang, Kamu percaya masih ada keajaiban ? Tuhan itu baik, mintalah maka akan diberi . Jika kamu meminta sembuh dengan sepenuh hati maka kamu pasti sembuh" Â kataku kepadanya.
" Eh suamimu kemana" tanyaku? Â
Rika pun bercerita bahwa suaminya sedang pergi ke pedalaman kampungnya mencari akar kayu untuk campuran akar Bajakah obat penyakitnya itu.Â
Saat kutengok dapurnya kulihat beberapa karung  kayu bajakah dan akar  lainnya bertengger dipojok dapur. Jika akar-akaran obat itu sudah sisa 1 karung, suami Rika yang penuh kasih itu pergi lagi kepedalaman mencari akar kayu Bajakah bersama kayu-kayu obat lainnya. "Kasihan suamiku, dia yang penuh semangat bersusah payah mencari obat akar kayu untukku"  katanya lirih sambil matanya menatap hampa kedepan.
 Semenjak di vonis dokter bahwa harus operasi, Rika tidak pernah ke dokter lagi dan satu butir obat dokter pun tak pernah dikonsumsinya. Memang keras hati sahabatku ini, tidak bisa dinasihati kalau sudah memutuskan sesuatu.
Begitulah pembaca yang budiman, hari demi hari berlalu karena kami berjauhan beda kota dan pekerjaanku cukup menyita waktu sehingga kalau aku pulang ke Palangka Raya akhir pekan kuhabiskan dengan suami dan anak-anakku jadi kami hanya berteleponan menanyakan kesehatannya dan aku selalu menghibur dan terkadang aku tengok Tika kerumahnya untuk memberi semangat hidup kepadanya.
Lima bulan berlalu saat kupulang ke Palangka Raya aku  ditelpon oleh Rika. "Aku rindu kamu San, " katanya. Aku pun segera meluncur kerumahnya. Disitu aku kembali terheran-heran karena wajah sahabatku itu tampak sumringah dan segar. "Oh sahabatku tersayang kamu tampak segar senangnya hatiku... sudah sembuh kah kamu Tik ? "tanyaku . Lalu dia bercerita bahwa sudah satu bulan tidak pernah keluar darah lagi tubuhnya berangsur sehat.Â
Aku disuguhinya teko minuman berisi rebusan Bajakah  dicampur beberapa akar lainnya. ""Ayo diminum Santi sayang,  sebagai pencegahan tumor kanker" katanya dengan penuh semangat.Â
Dia bercerita bahwa sudah delapan bulan ini tidak pernah minum air putih, hanya rebusan air Bajakah itu yang dikonsumsinya pagi siang dan malam. Maka setiap kali aku bertandang menengoknya selalu aku disuguhi minuman rebusan akar kayu itu.
Kurang dari 1 tahun  sahabatku Tika sembuh dari sakitnya, tumor itu hilang lenyap dari rahimnya. Dan hebatnya lagi  sekarang sudah bisa maaf, berhubungan intim lagi dengan suaminya meskipun agak basah katanya sambil tertawa kecil. Puji Tuhan, Engkau memang sungguh Tuhan yang luar biasa yang sanggup membolak-balikkan keadaan. Jadi sekarang apa yang kuragukan lagi tentang Bajakah ...