Mohon tunggu...
Syanne
Syanne Mohon Tunggu... Guru - An educator, a wife, a mother to two

An ordinary woman who has interests in many aspects of life

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sengketa Laut Cina Selatan, di Manakah Posisi Indonesia?

30 Mei 2024   10:47 Diperbarui: 30 Mei 2024   10:54 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Kemungkinan Tiongkok melancarkan perang atas sengketa Laut Cina Selatan tidak dapat dipastikan secara pasti, namun beberapa faktor menunjukkan bahwa peluang terjadinya perang cukup kecil:

  • Interdependensi Ekonomi: Ekonomi Tiongkok sangat terintegrasi dengan ekonomi global, memiliki hubungan perdagangan dan investasi yang luas dengan negara-negara di seluruh dunia. Perang di Laut Cina Selatan kemungkinan besar akan membawa dampak ekonomi parah bagi Tiongkok, berpotensi mengganggu pertumbuhan ekonomi dan stabilitasnya.
  • Keprihatinan Stabilitas Regional: Konflik di Laut Cina Selatan akan menimbulkan ketidakstabilan di seluruh wilayah, memengaruhi negara-negara tetangga dan mengganggu jalur-jalur komunikasi laut yang vital. Negara-negara ASEAN, serta kekuatan besar seperti Amerika Serikat, memiliki kepentingan besar dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut dan kemungkinan besar akan berupaya mencegah eskalasi.
  • Oposisi Internasional: Setiap tindakan militer agresif oleh Tiongkok di Laut Cina Selatan kemungkinan akan dihadapi dengan oposisi internasional yang kuat dan kecaman. Hal ini dapat menyebabkan isolasi diplomatik, sanksi ekonomi, atau tindakan punitif lainnya terhadap Tiongkok.

Meskipun kemungkinan terjadinya perang besar-besaran di Laut Cina Selatan kecil, potensi bentrokan lokal, konfrontasi angkatan laut, atau ketegangan yang meningkat masih menjadi kekhawatiran.

Indonesia memiliki peran penting untuk dimainkan dalam upaya diplomasi untuk menyelesaikan sengketa Laut Cina Selatan. Sebagai negara terbesar di ASEAN dan dengan posisi strategis di kawasan, Indonesia dapat secara aktif terlibat dalam mempromosikan dialog dan kerja sama di antara negara-negara yang berselisih. Sebagai contoh, Indonesia dapat memanfaatkan platform regional seperti ASEAN dan KTT Asia Timur (EAS) untuk mendorong dialog dan negosiasi damai antara negara-negara yang bersengketa. Indonesia dapat bertindak sebagai fasilitator dan penengah yang netral, membantu membangun kepercayaan dan menemukan solusi yang saling menguntungkan.

Dengan mengambil peran aktif dalam diplomasi Laut Cina Selatan, Indonesia dapat membantu menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan serta melindungi kepentingan nasionalnya sendiri. Indonesia memiliki potensi untuk menjadi aktor utama dalam upaya menyelesaikan salah satu sengketa maritim paling sensitif di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun