Sebuah rubayyat karya seorang pujangga muslim Persia yang terkenal, yaitu Umar Khayyam (1021-1123M). Saya menemukan rubaiyat ini dari sebuah buku yang ditulis oleh Umar Hasyim, berjudul Memburu Kebahagiaan. Rubayyat ini sengaja saya tulis agar dapat tersebar dan menjadi ilmu yang bermanfaat.
Harapan duniawi yang mereka idamkan
Mungkin terupaya, atau tinggal angan-angan
Dan sebentar, laksana salju di padang pasir
Yang gemerlap sejam dua, ia pun mengawan.
Lantar kukecup bibir piala ini
Dalam mencari makna wujud hidup di sini
Kala bibir bersambut "sekali lagi"
Hidup! Minum! Maut memutus jalan kembali.
Coba pikir; di persinggahan yang bobrok ini
Bersambung siang dan malam yang silih berganti
Dengan megahnya raja demi raja bermukim
Sejam-dua, untuk segera berangkat lagi
Jangan terpesona oleh umat yang luhur
Serba recok beresok lepas di angin liar
Dan puaskan jarimu menggerayang rambut
Ikal penuang anggur, yang ramping bagai bungur
Jika hidup secetus ini, teman, kau pakai
Penyingkap rahasia itu, cepatla! Wahai
Selembar rambut mungkin beda benar dan palsu
Dan pada apa konon bergantung hidup ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H