Mohon tunggu...
Syamsul Rizal Ikhwan
Syamsul Rizal Ikhwan Mohon Tunggu... Guru - Guru Musik

Suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Pak Mutahar, Komposer Lagu 'Hari Merdeka'

8 Agustus 2024   23:40 Diperbarui: 8 Agustus 2024   23:50 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.theasianparent.com

Pak Mutahar lantas mencontohkan lagu shalawat itu, lalu semua yang hadir pada saat itu mengikuti bersama-sama. Berkumandang shalawat di aula tertutup yang sederhana namun mulia itu. Sungguh hikmat. Bergetar hati. Entah apa yang berkecamuk dalam batin Pak Mutahar ketika itu. Beliau tak kuasa menahan tangis. Turun dari podium, satu per satu kami menyalami beliau dan berpelukan penuh haru. Sungguh malam itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi kami bersama Pak Mutahar, sang komposer ulung itu.

Satu lagi kenangan yang tak terlupakan tentang beliau terjadi pada awal Juni 2004, tepatnya hari Kamis tanggal 10. Siang itu di sekolah tempat saya mengajar sedang dipersiapkan latihan para siswa untuk acara wisuda. Sebagai guru musik, saya bertugas merancang dan melatih tampilan-tampilan musik. Salah satu yang kami rencanakan adalah Choir (Paduan Suara) siswa bersama para wisudawan akan menyanyikan lagu 'Syukur' secara lengkap, yakni sepanjang 3 stanza. Saya dan anak-anak sudah sepakat untuk berlatih siang itu menjelang pulang sekolah. Namun hingga siang hari saya belum juga berhasil menemukan file lengkap lagu itu yang seingat saya dulu pernah tersimpan. Waktu itu karena belum familiar dengan internet, akhirnya saya menelepon Pak Mutahar dengan niat untuk mendapatkan stanza ke-2 dan ke-3 lagu itu. Tak disangka, apa yang saya dapatkan adalah kabar duka cita dari salah seorang anak angkat beliau yang ketika itu mengangkat telepon di ujung sana.

"Pak Mutahar sudah nggak ada, Pak !" kata beliau. "Haa.. sudah nggak ada ? Meninggal ? Yang bener, Pak ? Kapan ?" tanya saya. "Betul, Pak. Kemarin sore. Ini sebentar lagi akan berangkat ke pemakaman," lanjutnya. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.." Allahummaghfir lahu warhamhu..

Selamat jalan, Pak Mutahar, Pak Hari Merdeka ! 

Berkat lagu Bapak, kami tetap setia, tetap sedia, mempertahankan Indonesia ; kami tetap setia, tetap sedia, membela negara kita.

Cibinong 
Syamsul Rizal Ikhwan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun