Begitulah judul video yang diunggah di Youtube oleh Cordova Media yang bersumber dari Teller Report, Riyadh Connect. Surat yang berisikan cerita seorang warga di Milan, salah satu kota di Italia yang menjalani lockdown akibat Covid-19. Di Eropa, Italia merupakan negara terparah yang terkena dampak virus tersebut.Â
Di awal video digambarkan, beberapa warga yang menggunakan masker sedang berbicara dengan seorang petugas yang sedang mengawasi penerapan lockdown di negara itu.Â
"Sepucuk Surat dari Italia, Salam Damai untuk Semuanya" menjadi tulisan pembuka pada video tersebut.
Video yang diupload di Youtube pada tanggal 15 Maret 2020 itu, telah ditonton sebanyak 7.704 orang.Â
Berikut surat lengkap pada video yang berdurasi 4 menit 26 detik tersebut :
Kami tinggal di Milan, Italia. Kami akan membagikan cerita kepada Anda,"Bagaimana kehidupan di sini, di Milan" Selama masa-masa sulit ini. Dan Saya merasa bahwa kalian harus belajar dari kesalahan kami dan bagaimana konsekuensi hidup seperti ini.
Kami saat ini hidup dalam karantina. Kami tidak boleh berada di jalan-jalan. Polisi terus berkeliling dan menangkap siapapun yang keluar dari rumahnya. Semuanya ditutup! tempat kerja, mall, pertokoan.Di jalan-jalan tidak ada orang.
Italia adalah negara yang hidup dimana ia bertransformasi dari satu momen ke momen lainnya. Dan saat ini kami seolah-olah hidup dalam negara perang. Ini adalah fakta. Saya tidak pernah berpikir sebelumnya akan hidup seperti ini.
Orang-orang kebingungan, sedih, gelisah dan tak berdaya. Terkadang mereka tak memahami bagaimana bisa realita ini terjadi dan bertanya-tanya kapankah gerangan mimpi buruk ini akan berakhir.
Pada awal-awal (kasus virus Corona ini muncul), orang-orang menjalani hidupnya seperti biasa, pergi bekerja, pergi ke tempat-tempat hiburan. Mereka berkumpul bersama teman-teman, berkumpul bersama dalam jamuan makan.Â
Ternyata Kami semua keliru. Demikian pun Anda! Maka Saya mohon pada kalian. Berhati-hatilah. Ini bukanlah candaan atau sekedar lucu-lucuan! Lindungi orang yang Anda cintai, orang tua dan nenek kakek kalian! Penyakit ini sungguh rentan bagi (orang seusia) mereka.