Di tengah dunia yang sering kali mendorong sikap individualistis, pendidikan agama menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan saling peduli terhadap sesama. Dengan memahami ajaran agama yang menekankan pentingnya berbuat baik dan peduli pada orang lain, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih toleran, peduli, dan bertanggung jawab.
Pendidikan agama juga membantu anak-anak untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar mereka. Ini sangat penting dalam dunia yang sering kali berfokus pada kesuksesan individu, karena membentuk karakter yang peduli terhadap kesejahteraan sosial akan mengurangi risiko tindakan kenakalan yang egois.
5. Menangkal Krisis Identitas di Era Digital
Generasi Z seringkali mengalami krisis identitas karena terpapar berbagai pandangan, budaya, dan gaya hidup yang berbeda melalui media sosial dan internet. Pendidikan agama memberikan rasa identitas yang jelas, dengan menanamkan nilai-nilai agama dan budaya yang kuat. Dengan memahami jati diri mereka sebagai individu yang berpegang pada nilai-nilai agama, anak-anak dan remaja tidak akan mudah terombang-ambing oleh pengaruh luar.
Dalam era digital ini, di mana konten-konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral begitu mudah diakses, pendidikan agama menjadi filter yang penting. Agama memberikan pedoman tentang mana yang baik dan benar, sehingga anak-anak dapat memilih dan memilah informasi serta pengaruh yang masuk ke dalam kehidupan mereka.
6. Pendidikan Agama Sebagai Penyeimbang Perkembangan Teknologi
Teknologi membawa banyak kemajuan, namun juga menimbulkan tantangan baru, terutama dalam hal nilai-nilai moral. Pendidikan agama menjadi penyeimbang yang kritis dalam perkembangan teknologi tersebut. Melalui agama, anak-anak diajarkan untuk menggunakan teknologi dengan bijak, bukan untuk hal-hal yang merusak atau melanggar moralitas.
Di era media sosial, misalnya, anak-anak seringkali terjebak dalam sikap pamer, iri, atau bahkan cyberbullying. Pendidikan agama membantu mereka mengembangkan sikap rendah hati, sabar, dan penuh syukur, sehingga mereka bisa memanfaatkan teknologi dengan cara yang lebih positif dan konstruktif.
Kesimpulan
Pendidikan agama memiliki peran vital dalam membentuk karakter anak-anak dan remaja Generasi Z di tengah tantangan pergaulan bebas dan kenakalan remaja. Dengan pendidikan agama yang kuat, anak-anak dibekali dengan nilai-nilai moral, etika, serta kontrol diri yang diperlukan untuk menghadapi tekanan sosial dan godaan negatif. Selain itu, pendidikan agama juga membantu mereka mengembangkan empati, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab terhadap sesama, sehingga mampu tumbuh menjadi individu yang tangguh dan berintegritas. Di era globalisasi dan digital yang serba cepat ini, pendidikan agama menjadi kompas moral yang sangat dibutuhkan oleh Generasi Z agar mereka tetap berada di jalur yang benar. (Sy. Azhar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H