Tapi tidak jarang keberadaan komite hanya sebatas formalitas. Komite dibentuk hanya untuk kepentingan formalitas. Komite hanya teribat dan atau dilibatkan untuk urusan-urusan administrasi yang terbatas. Seperti tanda tangan berkas administrasi yang mempersyaratkan tanda tangan komite. Atau komite hanya menggelar rapat rutin satu dua kali dalam satu semester.
Padahal idealnya komite seharusnya berdaya dan atau diberdayakan untuk memperkuat kemitraan dan kolaborasi sekolah dan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan. Komite sekolah lah yang seharusnya menginisiasi kolaborasi yang kuat dan solid antara guru dan orangtua. Sehingga kolaborasi guru dan orangtua terjalin secara kuat dan solid.
Solusinya: Komunikasi, Komunikasi, Komunikasi
Lalu apa solusi dari kendala di atas. Solusi yang pertama adalah komunikasi. Kemudian yang berikutnya adalah komunikasi. Dan yang terakhir adalah komunikasi. Mulai dengan komunikasi, lalu komunikasi, selanjutnya komunikasi, dan yang terakhir komunikasi.
Dan pihak sekolah seharunya yang memulai mengambil inisiatif dan komunikasi tersebut. Selamat hari guru nasional 2023. Selamat berkolaborasi. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H