Sekilas tentang Isi Buku
Buku Teacher as Coach terdiri atas lima bab. Bab I berisi gambaran umum dan mendasar tentang peran guru sebagai coach, urgensi coaching bagi siswa, dan pendekatan coaching dalam pengajaran.
Sedangkan Bab II menjelaskan tentang ''Prinsip-prinsip Guru sebagai Coach". Menurut penulis buku ada tiga prinsip dasar yang harus dipegang oleh guru ketika menerapkan pendekatan coaching dalam pengajaran.
Ketiga prinsip tersebut adalah, pertama, Selalu ada jalan keluar atas setiap kebuntuan yang dihadapi; kedua, setiap manusia mempunyai potensi untuk menuju suksesnya; ketiga, Dibalik setiap perilaku ada maksud baik yang mendasarinya .
Dalam memainkan perannya sebagai ''Teache as Coach" Â guru perlu memahami dan meyakini prinsip-prinsip dasar di atas, sehingga sejak dari perencanaan, proses, dan hasilnya bisa optimal (hlm.23).
Contoh prinsip pertama, selalu ada jalan atas setiap kebuntuan yang dihadapi. Prinsip ini akan menjadikan guru ketika berperan sebagai coach untuk selalu mempunyai harapan yang positif (positive expectation) terhadap siswanya. Ekspektasi positif ini akan membuat seorang guru tetap optimis saat membimbing dan mengajar siswa dengan teknik coaching. Karena dia yakin, ada jalan bagi setiap hambatan dan kendala yang dialami oleh siswanya.
Sementara Bab III berisi paparan tentang prasyarat melakukan coaching dan ketrampilan dasar dalam coaching. Menurut penulis ada dua prasyarat  dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk melakukan coaching, yaitu hadir secara penuh (coaching presence) serta  membangun kepercayaan dan keakraban (building trust and intimacy) (hlm. 45-46).
Kedua prasyarat di atas diharapkan siswa yang menjalani coaching akan merasa nyaman dan terbuka. Sehingga proses pengajaran dan pembimbingan dapat berjalan dengan lebih optimal. Karena seringkali proses coaching gagal atau menemui jalan buntu karena siswa tidak terbuka saat coaching berlangsung. Mengapa tidak terbuka? Karena tidak merasakan keakraban dan kedekatan guru secara psikologis.
Sedangkan ketrampilan dasar yang harus dimiliki guru coach adalah, (1) mendengarkan aktif (active listening); (2) mengajukan pertanyaan yang jitu; (3) memberikan umpan balik; dan (4) mengelola progres.
Berdasarkan pengalaman ketika melakukan coaching dengan para guru dan siswa, ketrampilan-ketrampilan tersebut hampir pasti selalu digunakan dan membantu keberhasilan proses coaching. (hlm.47).
Selanjutnya Bab IV berisi penjelasan tentang model percakapan coaching. Dalam buku ini penulis menerapkan percakapan coaching model OIC. Sebagaimana diketahui, dalam dunia coaching terdapat beberapa model percakapan coaching seperti GROW, STAR, FIRA, OIC, TIRTA, dan sebagainya. Nama-nama tersebut merupakan akronim dari langkah dan alur percakapan coaching yang disusun oleh pencetusnya.