Walau terbilang baru taman bakau ini banyak dikunjungi wisatawan, bukan hanya dari Muna Barat, tapi dari Muna Induk dan Buton Tengah, bahkan dari luar pulau. Saat  berwisata ke tempat ini saya bertemu dengan wisatawan dari kota Raha dan Buton Tengah.
Nilai plus eksotisme Taman Bakau Tondasi ini makin nampak  kala senja atau sunset sore hari. Karena ada lampu penerang walau sederhana tapi cukup menambah suasan eksotis di sore hari. Suansa yang sangat tepat untuk chilling dan healing sembari menanti dan mendengar kumadang azan maghrib yang tidak jauh dari lokasi. Sehingga dapat meninggalkan lokasi setelah menikmati sunset dan panorama matahari terbenam di laut biru.  Lalu  menuju masjid menunaikan salat Maghrib sekaligus menyempurkanan chill and heal lewat salat, doa dan zikir.
Meskipun demikian berkunjung pada waktu lain juga tidak kalah serunya. Karena keindahan rimbunan pohon bakau dan sejuknya air laut tetap terasa. Bahkan jika datang di pagi hari atau sore hari dapat menikmati suasana dengan berenang. Saat saya datang waktu itu sudah agak siang. Pemandangan tetap indah. Walau tidak sempat berenang, tapi dapat menikmati pemandangan laut biru sembari berswafoto.
Sebab selain pemendangan laut dan pohon bakaunya  konsep wisata mangrove taman bakau Tondasi ini juga disertai dengan spot swafoto yang indah. Pengunjung dapat berswafoto mulai dari gerbang masuk bertuliskan ''Taman Baku Tondasi", jembatan yang menjurus ke laut, dan spot lainnya yang semuanya berlatar laut dan rerimbunan pohon bakau.
Keindahan yang dimiliki taman bakau tondasi menjadi alasan dan bukti kita harus bangga berwisata di Indonesia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H