Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Chill and Heal dengan Berwisata di Taman Bakau Tondasi Muna Barat

28 April 2023   23:58 Diperbarui: 29 April 2023   00:09 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prolog: Sekilas tentang Chill and Heal

Tema Mystery Topic 6  #SamberTHR2023 hari ke-28 adalah tentang Chill and Heal. Awalnya saya belum ngeh apa yang dimaksud dengan chill and heal. Apalagi dikaitkan dengan kepariwisataan. Setelah gugeling baru nemu ternyata chill and heal merupakan bahasa gaul yang merujuk pada kegiatan yang bermaksud untuk menenangkan pikiran dan menghilangkan stress.

Kata chill and heal ini merupakan serapan dari bahasa Inggris chilling dan healing. Chilling berari santai atau bersantai. Sedangkan hedangkan healing arti penyembuhan. Ketika diserap ke dalam bahasa Indonesia khususnya bahasa gaul menjadi berarti bersantai untuk menyembuhkan penyakit mental akibat stress dan pikiran yang lelah.

Dari gugeling juga saya menemukan bahwa sebenarnya chill and heal tidak selalu harus dengan jalan-jalan atau traveling. Bahkan ada satu tulisan saya temukan yang menyatakan, healing itu tidak sama dengan traveling. Dilansir dari https://www.sorotmedia.com/arti-chilling-healing-dalam-bahasa-gaul/, ada empat contoh kegiatan chill and heal yang dapat dilakukan yaitu meditasi, mendengarkan musik, menggambar atau mewarnai, dan jalan-jalan.

Saya pribadi sesungguhnya lebih sering ber-chill and heal dengan meditasi seperti salat, do'a, zikir, tilawah, i'tikaf, dan semacamnya. Intinya hal-hal yang beraroma spritual, tanpa mengabaikan cara lain. Saya selalu memegang firman Allah, "Hanya dengan zikrullah (mengingat dan menyebut Allah) hati menjadi tenang". Tapi karena tema Mastery topic nya adalah tentang jalan-jalan, maka ikutan menulis tentang jalan-jalan. Tentu dalam konteks chill and heal.

***

Chill and heal itu pentingkah? Ya pentinglah. Walau bukan kebutuhan pokok manusia, tapi bila diabaikan bisa menggangu. Karena ritme kehidupan dengan beragam kesibukan kadang tidak hanya melelahkan secara fisik. Tapi juga melelahkan psikis dan pikiran. Lelah fisik dapat diatasi dengan mengistiarahatkan tubuh dari aktivitas rutin. Namun lelah psikis kadang tidak cukup sekedar berhenti dari rutinitas. Tapi perlu variasi aktivitas. Agar fisik merasakan kegiatan lain di luar rutinitas. Agar mental menikmati suasana tenang dan damai. Caranya dengan jeda sejenak. Biasanya dilakukan dengan berjalan-jalan.

Melalui tulisan ini saya akan bagikan satu kegiatan jalan-jalan yang mungkin layak dianggap sebagai chilling and healing. Yaitu  Chill and Heal dengan mengunjungi taman bakau tondasi Muna Barat Sulawesi Tenggara. Ini sebenarnya pengalaman dan kenangan wisata liburan Idul Fitri 1443 H tahun lalu. Alhamdulillah tahun lalu dimudahkan mudik ke kampung halaman, Muna dan Muna Barat serta Buton Tengah Sulawesi Tenggara. 

Alhamdulillah saat mudik tahun lalu sempat mendatangi beberapa destinasi wisata di Pulau Muna, baik yang ada di kota Raha, Muna Barat, maupun Buton Tengah. Di Buton Tengah saya dapat mengunjung Taman Bakau Tondasi bersama anak istri, bersilaturrahmi dengan kawan-kawan di Muna Barat. Kebetulan waktu itu juga ada jamuan halal bil halal dari kolega saya Ketua DPD wahdah  Islamiyah Muna Barat Ustadz. Burhanuddin, M.Si. beliau juga merupakan salah satu pejabat di lingkup Pemkab Muna Barat, yakni sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatn Sipil (Kadis Dukcapil).

Taman bakau yang terletak di desa Tondasi Kecamatan, Tiworo Utara, Mubar ini menyajikan pemandangan eksotisme Mangrove. Keindahan biru laut berpadu dengan rimbun tanaman bakau yang tumbuh diantara jembatan warna warni sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Walau terbilang baru taman bakau ini banyak dikunjungi wisatawan, bukan hanya dari Muna Barat, tapi dari Muna Induk dan Buton Tengah, bahkan dari luar pulau. Saat  berwisata ke tempat ini saya bertemu dengan wisatawan dari kota Raha dan Buton Tengah.

Nilai plus eksotisme Taman Bakau Tondasi ini makin nampak  kala senja atau sunset sore hari. Karena ada lampu penerang walau sederhana tapi cukup menambah suasan eksotis di sore hari. Suansa yang sangat tepat untuk chilling dan healing sembari menanti dan mendengar kumadang azan maghrib yang tidak jauh dari lokasi. Sehingga dapat meninggalkan lokasi setelah menikmati sunset dan panorama matahari terbenam di laut biru.  Lalu   menuju masjid menunaikan salat Maghrib sekaligus menyempurkanan chill and heal lewat salat, doa dan zikir.

Meskipun demikian berkunjung pada waktu lain juga tidak kalah serunya. Karena keindahan rimbunan pohon bakau dan sejuknya air laut tetap terasa. Bahkan jika datang di pagi hari atau sore hari dapat menikmati suasana dengan berenang. Saat saya datang waktu itu sudah agak siang. Pemandangan tetap indah. Walau tidak sempat berenang, tapi dapat menikmati pemandangan laut biru sembari berswafoto.

Sebab selain pemendangan laut dan pohon bakaunya  konsep wisata mangrove taman bakau Tondasi ini juga disertai dengan spot swafoto yang indah. Pengunjung dapat berswafoto mulai dari gerbang masuk bertuliskan ''Taman Baku Tondasi", jembatan yang menjurus ke laut, dan spot lainnya yang semuanya berlatar laut dan rerimbunan pohon bakau.

Keindahan yang dimiliki taman bakau tondasi menjadi alasan dan bukti kita harus bangga berwisata di Indonesia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun