Tapi perlu dingat bahwa kebutuhan harian Ramadan yang masuk kategori living cost seperti keperluan dapur, peralatan kebersihan badan, peralatan rutin rumah tangga, transportasi aktivitas rutin tetap harus masuk dalam daftar task list perencaanaan sebelum memasuki Ramadan. Kalaupun ada rezki kaget di pertengahan jalan, maka apa yang direncakan tidak perlu diadakan lagi, atau tinggal ditambah. Di titik inilah ''gratisan" jadi satu tips berhemat.
Syukur dan Qana'ah
Pada akhirnya semua kembali kepada prinsip dan value serta nilai hidup yang dianut. Sebagai Muslim kiat pertama dan terakhir menyakapi urusan finansil adalah syukur dan qana'ah. Setelah memaksimalkan ikhtiar manusiawi melalui perencanaan yang matang, pengendalian yang baik dengan berhemat, cermat memilih dan memilah antara kebutuhan dan keinginan, menyusun skala prioritas kebutuhan, pada akhirnya harus ridha menerima keadaan. Syukuri yang ada, terima dengan perasaan qana'ah (merasa cukup). Sebab memperturutkan keinginan tidak ada ujungnya. Karena itu Islam mengajarkan dan menganjurkan qana'ah dengan cara ''lihat kebawah dan jangan selalu mendongak ke atas".
''unzuru ila man huwa asfala minkum wa la tanzuru ila man huwa fauqakum, fahuwa ajdaru an laa tazdaru ni'matallahi 'alaikum; Lihatlah kepada yang berada di bawah kalian (dalam urusan materi duniawi) dan jangan melihat kepada yang di atas kalaian. Karena hal itu lebih membuat kalian tidak meremehkan nikmat Allah pada kalian" (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikian pula dengan sikap syukur. Syukur bisa menjadi sebab apa yang kita miliki makin berkah. Berkah berupa kemanfaatan yang tepat, atau awet dipakai dalam jangka waktu lama, atau menjadi perantara dan sarana melakukan kebaikan.
Jangan Lupa Berderma
Tips terakhir yang tidak kalah pentingnya dalam menjaga kesehatan finansial adalah dengan berderma. Bukankah Ramadan bulan berderma? Berderma dengan berbagi takjil, berbagi makan sahur, bersedekah, atau derma harta dalam bentuk lain seperti ZISWAF (Zakat Infak Sedekah dan Wakaf  sangat dianjurkan. Rasul mengabarkan, "sedekah paling afdhal adalah sedekah di bulan Ramadan".
Berderma dan berdedekah mengandung banyak manfaat. Tapi dalam kontesk finansial yang sehat di bulan Ramadan, berderma dan berbagi bisa menjadi sebab dan pintu berkah. Berkah pada harta atau finansial dan berkah pada diri. Dengan berderma finansial di bulan Ramadan jadi sehat. Kita yakin dengan dawuh Kanjeng Nabi, "Harta takkan pernah berkurang karena disedekahkan". Setiap hari ada Malaikat yang mendoakan keberkahan pada harta orang yang berbagi pada hari itu.
Mari sehatkan finansial kita di bulan suci ini dengan memaksimalkan ikhtiar melalui perencanaan, pengendalian, berhemat, bersyukur, dan selalu berderma. Insya Allah berkah dan finansial sehat di bulan Ramadan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H