Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

3 Rekomendasi Film Religi Adaptasi Novel untuk Remaja

5 April 2023   23:51 Diperbarui: 6 April 2023   00:00 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski  bergenre roman tetap berkarakter dan tidak lebay. Dari film ini remaja kita bisa belajar mengelola perasaan dan mengkomunikasin rasa ketertarikan kepada lawan jenis secara sopan dan etis.

Kedtiga, Karakter tokoh Zainuddin dalam film dan novel ini patut jadi role model bagi anak muda dan remaja zaman now. Walau tidak harus sama persis, tapi pada titik dan situasi tertentu sikap mental seperti Zainuddin perlu dimiliki oleh para pemuda zaman ini, agar tidak cengeng, mudah patah arang.

  • Ketika Mas Gagah Pergi

Film  berikutnya yang layak ditontong para remaja adalah Ketika Mas Gagah Pergi. Sebuah  film yang  diadaptasi dari Novel yang merupakan kumpulan cerita pendek (Cerepannya) karya bunda Helvi Tiana Rosa. Buku kumpulan cerpennya awalnya cerpen bersambung alias cerbung di Majalah Ummi/Annida yang juga digawangi Bunda Helvi. Novelnya sangat fenomenal dan best seller sampai mengalami cetak ulang berkali-kali.

Film KMGP cukup fenomenal seperti versi novelnya, karena adaptasi novel KMGP ke film layar lebar diinisiasi dan diproduseri langsung oleh penulisnya. Bunda Helvi Tiana Rosa yang merupakan salah satu pelopor sastra islami atau sastra dakwah di tanah air. Bunda Helvi memproduseri langsung karena ingin mempertahankan idealisme dan ingin mewujudkan sosok mas Gagah sesuai karakter dalam versi novelnya.

Film disutradarai  Firman Syah dan dibintangi Hamas Syahid, Aquino Umar, Masaji Wijayanto, Izzah Ajrina, Wulan Guritno, Irfan Hakim,Shireen Sungkar, Joshua Suherman, Irfan Hakim, Virzha Idol, Fendy Chow dll ini patut ditonton oleh anak-anak muda, karena beberpa alasan, diantaranya;

Pertama, Film ini bertema hijrah yang beberapa tahun terakhir marak di kalangan anak-anak muda perkotaan. Tokoh Yudi dan Mas Gagah bisa jadi satu role model  bagi anak-anak muda milleniall. Bersekolah di sekolah umum, tidak nyanti tapi tetap religius dan saleh. Bahkan aktiv dalam kegiatan dakwah dan sosial.

Kedua, Film ini "mengajarkan" bahwa tidak nyantri, bukan halangan untuk menjadi  remaja yang religius dan saleh.

  • Negeri Lima Menara

Negeri 5 Menara merupakan film religi yang diadaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi dengan judul yang sama. Tayang perdana pada 1 Maret 2012 di bawah  arahan sutradara Affandi Abdul Rachman serta penulis naskah Salman Aristo, Rino Sarjono, dan A. Fuadi. Sedangkan para pemeran yang membintangi film ini antara lain David Chalik, Ikang Fawzi, Andika Pratama, Donny Alamsyah, Hardi Hartono,  dan Lulu Tobing.

Film ini berkisah tentang perjuangan Alif dan lima sahabatnya yang merupakan tokoh utama dalam film ini. Mereka  merupakan pemuda yang berjuang tanpa menyerah mengejar mimpi dan meraih cita-cita. Alif dkk memulai tekad meraih mimpi dari Pondok Pesantren Madani di Ponorogo Jawa Timur. Setiap sore mereka berkumpul di bawah menara masjid Pesantren. Dari sini mereka saling memotivasi mengejar mimpi dan cita-cita ke berbagai penjuru dunia.

Film ini patut ditonton oleh anak remaja, khususnya pelajar dan santri. Dari sini anak-anak kita dapat belajar, bagaimana seharusnya seorang remaja/pelajar berjuang meraih mimpi, mewujdkan cita-cita. Bermula dari kerja keras dan kesungguhan, seperti mantara enam sekawan yang menggelari diri mereka sebagai sahibul menara. "Man jadda wajada". Sipa yang sungguh-sungguh dia akan dapat keberhasilan. Quote ini juga menjadi kata-kata motivasi paling sakti di Pesantren.

Tapi

Tapi untuk dapat menjiwai dan memetik insigt dari film ini dan film serupa yang diadaptasi dari novel sebaiknya setelah menonton film nya dilanjutkan dengan membaca novelnya. Menurut Pfof Eko Indrajit, membaca buku/ novel yang telah diadptasi ke dalam film biasanya lebih mengena. Penyerapan terhadap nilai (value) dari karakter baik dalam film itu lebih mudah masuk. Selain itu membaca  karya sastra dapat melembutkan hati. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun