Mohon tunggu...
Syamsuddin
Syamsuddin Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Hadis Puasa dan Ramadan #3#: Puasa itu Perisai

25 Maret 2023   11:37 Diperbarui: 25 Maret 2023   13:46 3167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa itu perisai/Photo:albateqa.site

Hadis Puasa dan Ramadan #2#: Kecuali Puasa

Fungsi dan peran puasa sebagai perisai dalam arti pendendali dan pengontrol emosi juga dibutuhkan saat emosi terpicu dan terpancing oleh gangguan dan pengaruh unsur luar, seperti cacian, makian, dan ajakan konflik fisik. Pada titik ini kanjeng Nabi mewanti-wanti, "puasa itu perisai, maka jangan bertindak tidak senonoh dan jangan bersikap konyol, jika seseorang memeranginyaatau mencaci makinya, maka hendakanya ia mengatakan bahwa saya sedang berpuasa".

Kata-kata saya sedang puasa bermaskud untuk mengingatkan diri sendiri agar tidak terpancing. Seolah menasehari diri sendiri dengan kata-kata ''Wahai diri, kamu itu sedang puasa, jangan terpancing emosi, jangan ikut-ikutan meladeni tindakan jahil dan konyol itu".

Fungsi puasa sebagai pengendali diri dari emosi negatif juga dibutuhkan saat menghadapi ganggual lisan dan atau tulisan, seperti ajakan debat kusir yang gak mutu. Dalam hadis riwayat Imam terdapat kalimat, "Jika dicaci-maki dan didebat kusir oleh seseorang hendaknya ia mengatakan bahwa saya sedang puasa".

Perisai dari Neraka 

Makna dan fungsi puasa sebagai perisai juga berarti perisai dari neraka; ''junnat[un] min[a] n-Nar". Makna ini juga ditunjukan oleh lafaz lain hadis tersebut,sebagaimana diterangkan oleh Ibn Hajar dalam Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari. Semakna dengan tambahan kata ''min an-nar" di atas juga lafaz hadis riwayat Imam Ahmad, "As-Shiyam junnat[un] wa hishn[un] hashin[un] min[a]nnar; puasa itu perisai dan benteng yang membentengi dari neraka".

Puasa itu perisai dari neraka
Puasa itu perisai dari neraka
/photo:https://pbs.twimg.com

Hal tersebut sejalan dengan keutamaan puasa yang dijelaskan oleh kanjeng Nabi dalam hadis lain, "Siapa yang berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari nereka sejauh perjalana 70 tahun". Puasa di jalan Allah, maksudnya puasa dalam rangka taat kepada Allah mengharap ridhaNya dan pahala dari-Nya.

Jika puasa sehari Lillahi Ta'ala menjauhkan dan menyelamatkan seorang hamba dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun, lalu bagaimana dengan keutamaan puasa sebulan penuh pada bulan Ramadha. Masya Allah.

Puasa itu Perisai, Syarat dan Ketentuan Berlaku

Puasa itu perisai. Perisai dan pelindung di dunia dan akhirat. Di dunia puasa menjadi perisai dan pengendali dari syahwat dan alat kontrol dari sikap emosional. Sedangkan di akhirat menjadi perisai dan pelindung dari panasnya api neraka. Tapi syarat dan ketentuan berlaku. Syaratnya adalah perisai harus tetap utuh. Sebagaimana perisai hakiki secara fisik yang hanya berfungsi denga baik dan sempurna jika utuh tanpa kerusakan seperti lubang, retak, dan semacamnya. Begitu juga dengan perisai bernama puasa. Ia hanya berfungsi jika utuh dan tidak rusak.

Dalam hadis riwayat Imam Ahmad dinyatakan, "as-Shiyam junnah ma lam yakhriqha; Puasa itu perisai selama seseorang tidak merusaknya". Artinya puasa yang dapat berfungsi sebagai perisai dari syahwat dan emosi di dunia dan benteng dari neraka di akhirat adalah puasa yang benar, utuh, sempurna serta tidak cacat.

Tentu saja yang dimaksud adalah puasa yang sah, terpenuhi rukun dan syarat-syaratnya, serta tidak batal. Fungsi dan peran puasa sebagai perisai makin kokoh dan sempurna jika puasa disempurkan dengan menyempurankan adab-adabnya ditambah dengan amal lain seperti tilawah al-quran, doa dan zikir serta shalawat, sedekah, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun