Adapun kegiatan pertama yang dilakukan yaitu, mengumpulkan bahan untuk produk seperti jahe, kapulogo, dan juga cengkeh. Karena sebagian besar bahan terdapat di kebun, dan juga kebanyakan orang di Desa Pace ini memiliki lahan untuk menanam bahan tersebut, jadi harus melakukan pengambilan bahan di kebun yang terdapat bahan tersebut.
Kegiatan kedua yaitu, membantu pembuatan produk. Bagaimana dari bahan tersebut di jadikan jamu. Mulai dari pembersihan bahan-bahan, mencampurkan semua bahan sehingga menjadi jamu, dan juga membantu pengemasannya.
Kegiatan ketiga yaitu, memasarkan produk menggunakan media social maupun aplikasi bisnis. Seperti facebook, instagram, shopee, maupun tokopedia. Membuat pelaku usaha mengerti bagaimana berbisnis yang berbasis online supaya pendapatan pada penjualan produk meningkat.
Adapun awal perencanaan kegitan ini, dilakukan komunikasi dengan Kepala Desa Pace dalam meminta izin dan dukungan dalam berlangsungnya program KKN Back to Village. Wawancara dan diskusi yang dilaksanan dengan Kepala Desa Pace diantaranya, yaitu waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan serta konsep pelaksanaan kegiatan.Â
Pada tahap perencanaan ini diidentifikasikan permasalahan usaha jamu herbal di Desa Pace terkait dengan penurunan omset yang dialami, serta mendiskusikan segala hal mengenai pelaksanaan pengabdian.Â
Baik konsep pelaksanaan kegiatan maupun solusi yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan bisnis usaha jamu herbal yang ditekuni sasaran. Demikian juga didiskusikan langsung dengan sasaran mengenai perencanaan program yang akan di realisasikan kepada usaha jamu herbal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H