Mohon tunggu...
Syamril Al Bugisyi
Syamril Al Bugisyi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aktivis sosial, pendidikan, keagamaan dan pengembangan SDM di Kalla Group Makassar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Berpuasa?

19 Juni 2015   15:31 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:39 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana cara membersihkannya?

Masukkan air bersih ke dalam gelas yang sudah tercampur betadine. Semakin banyak air yang dimasukkan maka air betadine akan menjadi lebih encer. Pensil di dalam gelas mulai terlihat jelas. Namun tetap ada warna betadine-nya.

Air bersih yang dimasukkan ibarat perbuatan baik yang kita lakukan. Tapi syaratnya berhenti memasukkan betadine ke dalam air. Maksudnya berhentilah melakukan maksiat. Tapi bukan hanya berhenti maksiat tapi juga melakukan amal saleh. Itulah taubatan nasuha, berfungsi membersihkan hati dan jiwa. Allah berfirman :

Dan orang yang bertobat dan mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (Q.S. Al Furqaan : 71)

Jika ingin betul-betul menjernihkannya masukkan vitamin C ke dalam gelas tersebut. Jangan masukkan paracetamol. Vitamin C akan bereaksi dengan zat yang ada dalam betadine yang menghasilkan air yang jernih.

Selain melakukan kebaikan juga perlu diberikan vitamin tertentu pada hati dan jiwa kita. Apa vitamin tersebut? Yaitu ibadah shalat yang khusyu, zikir, puasa, haji, zakat, sedekah dan ibadah-ibadah lainnya yang menjadikan kita senantiasa dekat dengan Allah SWT yang memiliki jiwa dan hati kita.

Maka wajar saja jika Ramadhan tiba dan kita banyak mengerjakan ibadah ritual dan social berarti kita membuka pintu surga dan menutup pintu neraka serta membelenggu setan yang ada dalam diri kita berupa hawa nafsu.

“Jika telah datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup dan setan-setan akan dibelenggu dengan rantai.” [Shahih Muslim no. 1080; Shahiih Al-Bukhari no. 1898]

Makassar, 19 Juni 2015 / 2 Ramadhan 1436

 

Syamril

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun