Puasa termasuk ibadah yang sangat rahasia karena hanya diri sendiri dan Allah yang tahu. Bisa saja kita masuk ke dalam kamar, atau ke tempat yang tidak terlihat lalu makan dan minum sepuasnya. Karena tidak ada orang yang melihat maka orang lain menyangka kita berpuasa dan kita pun menunjukkan sikap seperti orang yang berpuasa. Tapi itu tidak kita lakukan karena kita yakin Allah Maha Melihat. Jadi puasa ini urusan kita dengan Allah. Semoga dengan itu kita belajar jadi manusia ikhlas, berbuat karena Allah semata bukan karena mengharapkan pujian manusia.
Ternyata spirit dari amaliah di bulan ramadhan khususnya puasa dan shalat tarawih sangat besar maknanya untuk melahirkan pribadi tawadhu (rendah hati), qana’ah (merasa cukup / pandai bersyukur), wara’ (hati-hati) dan ikhlas (tulus). Jika kita dapat merenungi itu semua maka ibadah yang kita lakukan bukan lagi ibadah ritual semata tapi sudah menjadi ibadah spiritual. Jika hanya sekadar ritual maka kita tidak jauh berbeda dengan robot yang shalat seperti cerita pembuka, hanya gerakan tanpa makna dan penghayatan. Jika dapat menggapai makna spiritualnya maka akan melahirkan manusia takwa yang mewujudkan Indonesia lebih baik karena kejahatan berkurang, korupsi menghilang dan kejujuran jadi pegangan. Amin.
Syamril
Makassar, 7 Juli 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H