Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memahami Sumber Konflik Politik Mesir

22 Agustus 2013   10:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:59 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Morsi menolak untuk berdialog, hal ini memang ditunggu oleh Jenderal A Sisi untuk menjadi alasan melakukan kudeta pada 3 Juli 2013. Alasan lainnya adalah kekuatiran kelompok sekuler liberal dan non muslim bahwa Kebijakan Presiden Morsi membuka lebar pintu ke Jalur Gaza akan memunculkan konflik latent dengan Israel. Berarti menghadapkan seluruh rakyat Mesir dibawah hujan roket Israel.

Bagi kelompok Ikhwanul Muslimin hal itu adalah jalan Jihad, merupakan keniscayaan. Tetapi bagi kelompok lainnya hal itu berarti kesengsaraan yang menjadi beban rakyat Mesir.

Pihak militer Mesir memang sejak awal kemerdekaan Mesir mempunyai pandangan yang sama dengan kelompok sekuler liberal. Militer dihadapkan pada pilihan sulit, mendukung Morsi yang berarti menyeret rakyat Mesir ke kancah perang menghadapi Israel. Hasilnya, kudeta militer pada 3 Juli 2013. Kelompok Ikhwanul Muslimin melalui Presiden Mohammed Morsi hanya sempat berkuasa sekitar satu tahun. Sekarang militer Mesir, dibawah komando Jenderal Abdel Fatah Al Sisi dikecam seluruh dunia sama seperti Jenderal Anwar Sadat pada 1981.

Bandingkan dengan reformasi di Indonesia. Dari sudut kepentingan Yahudi AS dan Uni Eropa, Indonesia tidak boleh stabil karena apabila peranannya semakin kuat membentuk stabilitas kawasan Asia. Berarti suatu ancaman nyata terhadap kepentingan mereka dalam persaingan ekonomi global. Kasawan Asia yang stabil akan mendorong lebih cepat pertumbuhan dan kemampuan persenjataan militer RRC.

Bandingkan juga, reformasi Indonesia digerakkan oleh kelompok Islam yang diawali dengan gerakan menentang azas tunggal Pancasila, memang berhasil mendudukanKH.Abdurachman Wahid sebagai Presiden RI. Namun selanjutnya setelah kurang lebih dua tahun, Gus Dur dilengserkan, kemudian kekuasaan dikontrol oleh kelompok nasionalis liberal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun