Mohon tunggu...
Syamsuddin B. Usup
Syamsuddin B. Usup Mohon Tunggu... wiraswasta -

Kakek dari sebelas cucu tambah satu buyut. Berharap ikut serta membangun kembali rasa percaya diri masyarakat, membangun kembali pengertian saling memahami, saling percaya satu sama lain. Karena dengan cara itu kita membangun cinta kasih, membentuk keindahan hidup memaknai demokrasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebaiknya Gubernur DKI Jakarta Putera Daerah Setempat

14 Juli 2012   08:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:58 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Jokowi atau Alex Nurdin menang pada Pilkada DKI Jakarta maka akan menjadi catatan sejarah bahwa untuk pertama kalinya gubernur terpilih bukan dari penduduk setempat atau dengan kata lain bukan putera daerah setempat. Sebab sejak gubernur pertama Pemerintah Repoeblik Indonesia;

1. Suwiryo ( 1945-47),

2. Daan Jahja ( 1947-50),

3. Suwiryo ( 1950-51),

4. Syamsurijal (1951-53),

5. Sudiro ( 1953-60),

6. Soemarno (1960-64),

7. Henk Ngantung (1964-65),

8. Soemarno (1965-66),

9. Ali Sadikin ( 1966-77),

10.Tjokropranolo (1977-82),

11.Soeprapto (1982-87),

12.Wiyogo Admodarminto (1987-92),

13.Soerjadi Soedirdja (1992-97),

14.Sutiyoso (1997-2007),

15.Fauzi Bowo ( Oktober 2007 –sekarang).


Semua gubernur tersebut diatas adalah berdomicili alias bertempat tinggal di Jakarta pada saat dipilih jadi mereka adalah putera daerah setempat. Mereka ditunjuk maupun dipilih diantara rakyat yang bertempat tinggal di Jakarta. Peristiwa pilkada DKI Jakarta 2012 dengan figur yang bukan penduduk setempat patut jadi perhatian serius. Sebab akan berimplikasi luas terhadap proses politk pemilihan pemimpin suatu daerah provinsi di Indonesia.


Persitiwa ini akan menjadi ”Yurisprudensi” yang memberi dasar hukum dalam konteks pilkada diseluruh Indonesia. Kedepan akan terbuka; misalnya, bagaimana kalau Partai Demokrat mencalonkan Ruhut Sitompul yang warga Jakarta untuk jabatan Gubernur DIY Jogjakarta. Rasakanlah dan tanyakan secara hati nurani diri sendiri , tepo seliro. Secara etika terasa mengganjal meski secara hukum dan perundangan mungkin boleh boleh saja. Sebagaimana Jokowi yang bukan penduduk DKI bahkan masih menjabat sebagai Walikota Solo. Atau Alex Nurdin yang bukan penduduk Jakarta dan masih pula menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan, ujug ujug menjadi Gubernur DKI Jakarta....


Mungkin jika pada masa sebelum kemerdekaan RI, dimasa penjajahan kolonial Belanda, hal seperti ini dirasakan normal oleh orang Indonesia dan wajar wajar saja ketika Gubernur Jenderal dipegang oleh Herman Willem Deandels yang dikirim dari Den Haag oleh Pemerintan Republik Batavia. Atau Sir Thomas Stamford Bingley Raffles dikirim dari Singapura oleh Raja Inggeris Raya untuk menjadi Letnan Gubernur di Batavia.


Jadi singkat kata, meski saya bukan penduduk Jakarta dengan ini saya menyampaikan aspirasi : bahwa sebaiknya Gubernur DKI adalah putera daerah. Saya rasanya tidak bisa menerima meski alasan atau argumentasi bahwa Jakarta adalah Daerah Khusus Ibukota RI. Jadi demi kepentingan nasional gitu. Apakah didaerah lainya seperti Papua, Aceh, Kalimantan , Sulawesi tidak ada kepentingan nasional. Jika alasan demi kepentingan nasional dikemukakan seperti pada jaman Orde baru, siap siap saja seluruh daerah propinsi di Indonesia akan mengalami hal serupa dengan DKI Jakarta.


Memelihara semangat nasional sejatinya memelihara aspirasi daerah dan kulturnya sebagai ragam dari prinsip Bhineka Tunggal Ika.

****


My Featured Article:
Xyak kin Cingck Crak He - Cicak Mau Makan Buaya

Terong dan Partai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun