Mohon tunggu...
syam surya
syam surya Mohon Tunggu... Dosen - Berpikir Merdeka, Kata Sederhana, Langkah Nyata, Hidup Bermakna Bagi Sesama

Pengajar dan Peneliti ; Multidicipliner, Humaniora. Behaviour Economics , Digital intelligence

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manajemen Kepompong 60+, Manajemen Pencegahan Covid-19 bagi Lansia di Era Pasca Covid (New Era)

5 Juni 2020   15:22 Diperbarui: 5 Juni 2020   15:17 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikikan, dalam beragam kondisi, banyak diantara para orang tua juga sulit menghindari untuk beberapa urusan yang penting bagi dirinya karena tidak bisa diwakilan seperti misalnya mengambil uang pensiun,.juga aktifitas belanja dan aktivitas perbankan secara manual (menabung, membayar tagihan-tagihan bulanan, listrik, di bank atau pun Kantor Pos Ini tentunya akan semakin menempatkan para lansia pada bahaya terpapar COVID-19. Data peneliti LIPI (2020) menunjukan bahwa ada satu sifat para lorang tua yang pada saat normal cukup bagus yaitu sifat kemandirian untuk tidak merepotkan orang lain.

Tindakan keluar rumah juga dilakukan karena keterbatasan yang dimiliki para orang tua seperti;  ketiadaan keluarga untuk dimintai tolong, dan pemahaman teknologi yang terbatas. Dari beberapa kasus Bank atau kantor pos sudah memasang tulisan dan infografis wajib memakai masker, dan membuat skema physical distancing yaitu dengan memberi tanda silang pada tempat tertentu namun para orang tua tersebut sedikit yang memahami peraturan-peraturan tersebut. Jaga jarak atau physical distancing kerap kali tidak dapat dilaksanakan. Satu hal sifat kurang baik dari para lansia adalah kerap kali keras kepala (stubborn) yang membuat mereka tidak peduli dengan lingkungannya (Desyita, 2018 dalam Dian 2020).

Hal termasuk harus dihindari untuk tidak melakukan perjalanan ini adalah menunda pemeriksaan kesehatan rutin ke rumah sakit/ke dokter, karena justru dapat memperbesar risiko paparan virus Covid-19. Oleh karenanya para orang tua harus belajar mengoptimalkan metode telemedicine sebagai cara berkonsultasi dengan dokter secara online. Bapak/Ibu boleh menemui dokter di rumah sakit bila kondisi kesehatannya sangat mendesak.

Seperti dikemukakan di atas, menjauhkan para orang tua dari interaksi sosial dapat menyebabkan para lansia merasa disolasi sehingga memengaruhi imunitas tubuh dan kesehatan mental mereka.Para ahli menyarankan untuk menjaga kesehatan mental tersebut dan mengurangi kesepian para lansia dapat meninggalkan rumah sejenak untuk berolahraga atau berkendara yang tidak terlalu jauh dan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan; dan tetap menjaga jarak seperti telah diuraikan dalam uraian sebelumnya.

Pedoman Bagi Keluarga

Setelah orang tua kita memahami langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melindungi dirinya sendiri, maka manajemen selanjutnya adalah bagaimana keluarga memberi dukungan kepada para orang tua.. Sebagai langkah praktis, apabila kita masih tinggal bersama orang tua, maka SEMUA anggota rumah tangga harus mengikuti langkah-langkah yang dilakukan orang tua diatas, antara lain dengan ;

Jaga kesehatan Diri masing dalam Anggota Keluarga

Sebentar lagi, kita yanglebih muda akan mulai beraktifitas diluar, berinterasi dengan banyak orang , dan oleh karena itu kita memiliki peluang kontak langsung dengan virus covid 19. Oleh karenanhya kita harus lebih berhati-hati dalam melindungi diri. Ini tdak semata untuk kesehatan dri  akan tetapi juga mengurangi risiko menularkan virus Corona ke orang tua kita yang tinggal di rumah bersama atau saat kita mengunjunginya.

Tetap Lakukan Protokol Dasar seperti cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir, kurangi bepergian ke luar rumah bila tidak ada keperluan mendesak. Saat harus pergi ke luar rumah, kenakan masker dan terapkan physical distancing. Dan serta tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga.  Bila orang tua kita di rumah memiliki penyakit yang perlu rutin minum obat dan kontrol ke dokter, jangan lupa mengingatkannya untuk minum obat secara rutin sesuai anjuran dokter. Namun, selama keadaannya baik-baik saja, tunda dulu kontrol rutin ke dokter untuk sementara waktu.

Jaga Kontak secara Berkala, bila orang tua kita tidak serumah atau berada diluar kota. Beri semangat dan tetap ingatkan hal-hal penting, Hiburlah dengan cerita-cerita yang menggembirakan,  

Hormati dan Jaga “Perimeter Perlindungan Orang Tua “

Jaga jarak saat berbincang, Bersihkan diri dulu saat habis keluar rumah, ganti semua bajumu sebelum menemui atau merawat orang tua.

Selain itu, sering-seringlah membersihkan barang-barang di dalam rumah yang sering disentuh oleh penghuni rumah, pisahkan barang yang sering dipergunakan orang tua. Batasi kunjungan orang-orang yang biasa datang ke rumah untuk bertemu orang tua kita, Tetap jalin kmunikasi dengan baik, jangan sampai orang tua kita merasa terasing dan dijauhi ini penting untuk kesehatan mental mereka.

Memberikan aktiftas di dalam rumah 

Menjaga orang tua tidak mudah, selain faktor fisik juga sensitifitas mereka, mudah tersinggung, mudah marah adalah hal yang harus difahami. Olehkarenany untuk mengurangi stres dapat diberikan aktifitas yang sesuai hobi mereka, bercocok tanam dalam pot, memelihara ikan  kecil dalam akuarium, merajut, membaca adalah beberapa kegiatan yang dapat membantu kesehatan mereka. Seperti disebutkan dimuka, hindari penggunaan digital yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun