Mohon tunggu...
Syam Asinar  Radjam
Syam Asinar Radjam Mohon Tunggu... Petani - petani

petani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Yang Mana daripada Prakerja

7 Mei 2020   22:56 Diperbarui: 7 Mei 2020   23:13 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ureshipa Farm (dok. Shikigami)

Para peserta pra-kerja bisa dimagangkan satu-dua bulan untuk membantu sekaligus belajar bercocok tanam. Dengan pengalaman dan pengetahuan terapan, para petani mampu jadi pelatih. Para peserta pra-kerja bekerja sepenuh waktu. Dibayar oleh negara. Lewat anggaran pra-kerja.

Dengan begini, petani terbantu. Penggarapan lahan optimal. Hasil panen meningkat. Para pencari kerja, korban PHK, para peserta pra-kerja mendapat pengetahuan berdasar praktik, keterampilan bertambah, dapat tunjangan pemerintah dalam bentuk tunai.

Sektor pertanian hanya satu contoh. Di masa pandemi, banyak sektor yang lumpuh. Beberapa bengkel terpaksa mengurangi karyawan. Kirim peserta pra-kerja untuk dilatih di bengkel. Dilatih bongkar-pasang mesin. Belajar ngulik otomotif, dll. Penjahit, tukang martabak enak, tukang pempek bisa jadi pelatih yang baik.

Masih banyak sektor atau bidang kerja lain yang dapat dipikirkan oleh para pemikir-pemikir dan perancang pra-kerja. Bila pagebluk sudah usai, lebih banyak lagi yang bisa dilibatkan. BLK-BLK ada di tiap kabupaten kota. Pusdiklat-pusdiklat milik pemerintah maupun swasta. Bahkan banyak SMK yang punya fasilitas praktik sangat memadai.

Intinya, ada skema yang lebih baik. Tanpa harus membiarkan uang negara sebanyak Rp 5.600.000.000.000 atau 5,6 triliun rupiah digarong hanya untuk jual beli video pra-karya eh pra-kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun