TPID dan Pertanian
Solusi rumah tangga melalui pertanian di pekarangan, maupun solusi warga melalui model CSA, bisa menjadi solusi mengatasi inflasi yang terjadi pada komoditas bahan pangan. Sekalipun sederhana, jika solusi ini berkembang secara luas di Indonesia, maka dampak yang timbul pun memengaruhi ketahanan nasional dalam menghadapi inflasi komoditas pangan.
Untuk itu, perlu sebuah dorongan dari pemerintah agar solusi semacam ini bisa tertular-sebarkan. Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau disingkat TPID yang memiliki peran penting dalam mendukung pengendalian inflasi nasional bisa mengadaptasi kedua model yang dicontohkan terdahulu untuk ditiru-terapkan.
Sejauh ini TPID bersama Bank Indonesia telah mensponsori beberapa kegiatan pertanian organik di beberapa tempat di nusantara dalam rangka mengantisipasi inflasi. Di samping itu TPID melalui sejumlah rakornas telah menghasilkan beberapa nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangaan usaha di sektor pertanian dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Saya kira, mengatasi inflasi komoditas pangan memang harus melibatkan petani dan konsumen secara utuh. Dalam hal ini, TPID bisa bermain lebih jauh. Setelah merumuskan kebijakan sektoral dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, juga secara intensif melakukan pendidikan kepada masyarakat mengenai hal-hal yang diperlukan dalam upaya menjaga stabilitas harga. Termasuk mempromosikan model kemitraan antara petani dan konsumen.
Langkah sederhananya… Mungkinkah para personel yang tergabung di TPID atau Bank Indonesia mengujicoba model kemitraan dengan petani dalam konsep Community Supported Agriculture? Anggap saja ini sebuah tantangan. # # #
[Syam Asinar Radjam, praktikus pertanian alami. Email: kawansyam@yahoo.com]