Pekarangan, Solusi Rumah Tangga
Berkebun di pekarangan bisa menjadi solusi yang bisa dilakukan setiap rumah tangga untuk mengatasi inflasi atau sederhananya kenaikan harga bahan pangan. Ambil contoh, untuk menyiasati kenaikan harga cabe keriting selama bulan Ramadhan, cabe bisa ditanam di kantung plastik (polybag) atau pot.
Sebagaimana umumnya, rumah di perkotaan relatif sempit. Budidaya cabe di polybag atau pot dapat menghemat ruang.
Agar dapat dipanen ketika Ramadhan, maka penanaman cabe di pekarangan mesti dilakukan pada waktu yang tepat. Waktu tanam disesuaikan dengan umur panen. Umumnya jenis cabe keriting dan cabe merah mulai dapat dipetik hasilnya ketika tanaman berumur 2,5 bulan atau pada hari ke 70 – 80 sejak tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap tiga hari sekali. Sedikitnya cabe dapat dipanen 12 kali bahkan jika media dan kompos diberikan dalam jumlah memadai, panen bisa berlangsung terus hingga 24 kali.
Ringkasnya, tanamlah cabe sejak 70 hari sebelum Ramadhan.
Selain waktu tanam, perkiraan hasil panen pun perlu pula diperhitungkan. Taruh kata, sebuah keluarga “gila pedas” memerlukan cabe segar sebanyak 1 kg per hari. Setiap satu pohon cabe yang terawat baik, diberi kompos memadai, cukup sinar matahari dan air, serta terjaga dari serangan hama dan penyakit, sedikitnya bisa memberikan hasil sebanyak 0,6 kg. Bulatkan jadi 0,5 kg. Dengan menanam cabe di 60 pot, maka mudah-mudahan hasrat makan pedas, bisa dipenuhi sendiri.
Solusi yang sama bisa diberlakukan untuk memenuhi kebutuhan daging selama ramadhan. Terutama daging dari jenis unggas. Misalnya, ayam kampung. Dengan sisa pekarangan seluas 1 meter sedikitnya dapat dibuat kandang sederhana yang mampung menampung 7 ekor ayam kampung ukuran optimal. Ayam kampung yang dipiara sejak bibit berumur satu hari (day old chick) bisa dipanen setelah dipiara 7 minggu. Ayam kampung juga lebih gampang dipiara karena lebih tahan penyakit dan dapat diberi pakan dari makanan sisa.
Solusi yang ditawarkan catatan ini bisa dianggap terlambat karena dibagikan justru ketika ramadhan sedang berlangsung. Namun tetap bisa diterapkan pada tahun-tahun mendatang.
CSA, Solusi Warga
[caption id="attachment_315669" align="alignright" width="300" caption="keranjang sayur csa (www.thelocalgood.ca)"]
![140550864056452235](https://assets.kompasiana.com/statics/files/140550864056452235.jpg?t=o&v=300?t=o&v=555)
Ada sebuah model kemitraan antara masyarakat dan petani yang berkembang di sejumlah negara. Model ini dikenal dengan nama Community Supported Agriculture (CSA) atau diterjemahkan secara bebas menjadi Pertanian Terdukung Masyarakat.