Hal inilah yang dapat membuat anak-anak begitu antusias dalam menjalani aktivitasnya sebagai seorang pelajar. Sekolah tidak lagi menjadi beban, tapi justru menyenangkan.
Kita semua tentunya menyadari tugas yang diemban seorang guru seperti Akbar Fauzan, S.Pd.I bukanlah sebuah tugas yang ringan karena menyangkut masa depan bangsa ini, sehingga dukungan dari orang tua dan masyarakat perlu lebih dioptimalkan lagi.Â
Jangan sampai kita punya anggapan bahwa semua itu adalah tugas guru dan pemerintah semata. Pemahaman inilah yang kadang terabaikan dari orang tua.
Tak bisa dipungkiri, Â banyak guru yang masih menghadapi kendala dalam mengajak orangtua berkolaborasi. Beberapa orangtua cenderung enggan terlibat dalam pendidikan anak mereka, entah karena kesibukan atau kurangnya kesadaran akan pentingnya peran mereka. Akibatnya, anak kehilangan dukungan yang konsisten di rumah, yang dapat memengaruhi prestasi akademis dan perilaku mereka.
Jika orangtua enggan berkolaborasi, dampaknya akan terasa luas. Anak mungkin kesulitan dalam mengatasi tantangan akademis, kurangnya dukungan emosional, dan bahkan rentan menjadi korban perundungan. Oleh karena itu, melibatkan orangtua bukanlah pilihan, melainkan keharusan.
Mengoptimalkan peran guru di sekolah dan orangtua di rumah membutuhkan kerja sama tim yang solid. Guru dapat memberikan wawasan tentang perkembangan anak di sekolah.Â
Sementara itu orangtua dapat berbagi informasi tentang dinamika anak di rumah. Pertemuan rutin, saling pengertian, dan kerjasama yang harmonis akan menciptakan lingkungan pendidikan yang kokoh.
Perlu diakui, kita melihat bahwa PR dunia pendidikan kita tidak hanya tentang guru atau orangtua, melainkan juga soal kolaborasi keduanya. Hanya dengan bersatu, kita dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita.Â