Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kisah Politik Kontroversial: Dinasti, Perpanjangan Masa Jabatan, dan Kekecewaan di Balik layar

5 November 2023   03:17 Diperbarui: 6 November 2023   15:12 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Politik Dinasti Jokowi/sumber: Tempo.co

Sejumlah tokoh dan pendukung Presiden Jokowi mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap presiden Indonesia menjelang akhir masa jabatannya. 

Kekecewaan itu diungkapkan mereka yang selama ini dikenal dekat dengan Jokowi, seperti Andi Widjajanto dan budayawan Goenawan Mohamad.

Goenawan Mohamad adalah pendiri majalah Tempo yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung Jokowi. Namun, ia mengungkapkan kekecewaannya karena merasa Jokowi ingin memperpanjang kekuasaannya melalui pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, GM sempat meneteskan airmata ketika menyampaikan kekecewaannya itu di acara "Rosi" yang ditayangkan KompasTV.

"Saya dulu memilih Jokowi dan bekerja agar dia menang. Tapi kini saya merasa dibodohi. Jika nanti Prabowo-Gibran/Jokowi menang, kita dan generasi anak kita akan mewarisi kehidupan politik yang terbiasa culas, nepotisme yang menghina kepatutan, lembaga hukum yang melayani kekuasaan." – Goenawan Mohamad, seperti dikutip Kompas.com (4/11/2023).


Andi Widjajanto, yang pernah bekerja dekat dengan Jokowi, yang juga mantan Gubernur Lemhanas ini mengungkapkan kekecewaannya. Dia berharap agar demokrasi tetap kuat, namun ia merasa Jokowi berlawanan dengan arus demokrasi di akhir jabatannya. 

"Kami tidak pernah berubah, Jokowilah yang berubah", tambah Andi Widjajanto, yang tak lain putera mendiang Theo Syafei ini.

Tidak hanya individu-individu yang dekat dengan Jokowi yang merasa kecewa. Elite PDI-P, partai yang menaungi Jokowi pun merasa ditinggalkan karena Jokowi merestui Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto, pesaing capres PDI-P, Ganjar Pranowo. Mereka merasa Jokowi melanggar pranata kebaikan dan konstitusi dengan tindakannya. 

Rasa kekecewaan ini juga muncul di kalangan pendukung Jokowi, seperti relawan Rumah Jokowi di Jawa Timur yang melakukan aksi melepas kemeja putih sebagai simbol kekecewaan terhadap Jokowi. 

Kekecewaan ini muncul bukan karena rasa benci. Tapi, rasa sayang terhadap Jokowi yang dahulu didukungnya karena Jokowi berbeda dari beberapa politisi lain. Selain bukan berasal dari elite partai, Jokowi juga merupakan sosok yang begitu sederhana, dan tidak memberikan "privilege" kepada anak-anaknya. 

Namun, lambat laun kekuasaan nyatanya ikut merontokkan keteguhan Jokowi sendiri, mulai dari Gibran yang menjadi walikota Solo, Bobby sang menantu yang menduduki Walikota Medan, dan Kaesang Pangarep yang dalam waktu dua hari sebagai anggota Partai Solidaritas Indonesia (PSI), langsung didapuk menjadi Ketua Umum PSI. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun