Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Prabowo Subianto dan Jokowi: Dua Ambisi Kekuatan Menuju Pilpres 2024

1 November 2023   10:49 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:32 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Prabowo-Jokowi/MediaIndonesia.com

Dalam hal ini, Gibran adalah anak dari Presiden Jokowi, yang saat itu menjabat sebagai presiden.

Ambisi politik yang muncul dalam politik dinasti seringkali menghadapi kritik dan kontroversi. Kritik ini berasal dari dua perspektif yang berbeda. 

Pertama, dari segi positif, ada yang berpendapat bahwa calon-calon seperti Gibran, yang memiliki akses ke sumber daya politik dan dukungan keluarga yang kuat, dapat membawa pengalaman dan pemahaman yang unik ke dalam politik. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa praktik politik dinasti dapat merusak integritas politik, mempersempit peluang bagi kandidat lain yang tidak memiliki latar belakang politik yang sama, dan berpotensi menciptakan monopoli kekuasaan dalam keluarga tertentu.

Dalam kasus konkret ini, pencalonan Gibran mencerminkan ambisi politik yang kuat dan keinginan untuk mempertahankan posisi politik yang berpengaruh. Jokowi mungkin ingin memastikan bahwa kebijakan-kebijakan dan program-program yang ia nilai penting akan terus diteruskan dengan pencalonan putranya. 

Di sisi lain, ambisi Prabowo untuk mencapai jabatan presiden dapat menciptakan aliansi yang tidak biasa dalam politik, di mana dua keluarga politik yang berbeda bergabung dalam satu tiket pemilihan.

Namun, ambisi politik ini juga menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal menjaga integritas politik dan mendapatkan dukungan masyarakat. 

Pemilih akan mempertimbangkan apakah pencalonan Gibran adalah hasil dari prestasi dan kemampuannya sebagai individu atau apakah itu hanya merupakan contoh politik dinasti yang menguntungkan keluarga tertentu. 

Ambisi politik yang melibatkan hubungan keluarga sering kali menjadi subjek perdebatan sengit dan beragam pandangan.

Dalam demokrasi, kepentingan masyarakat harus selalu ditempatkan di atas kepentingan individu atau keluarga. Oleh karena itu, pemilih memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi calon-calon berdasarkan kapabilitas, visi, dan komitmen mereka terhadap masyarakat dan negara. 

Bagaimanapun, politik dinasti atau ambisi politik yang kuat adalah fenomena yang dapat memiliki dampak signifikan pada dinamika politik suatu negara, dan masyarakat perlu mengikuti perkembangannya dengan cermat dan kritis.

Bagaimana, Bro! Ambisi itu boleh-boleh saja asal tetap waras!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun