Jika diibaratkan dalam cerita romantika remaja, cinta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Anies Baswedan seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan. Bahkan, bukan hanya itu. Anies kerapkali menggandeng AHY kemana-mana, diperkenalkan ke sanak-saudara, tetangga, hingga ke seluruh orang bahwa cintanya kepada AHY Â tak akan terpisahkan.Â
Namun, Anies bukanlah siapa-siapa, dan dia juga tak punya kuasa. Anies harus tunduk apa kata Surya Paloh sebagai orangtuanya yang punya kuasa Anies harus berpasangan dengan siapa.
Seperti kita ketahui, ideologi parpol dianggap sudah jauh bergeser ke pragmatis elektoral. Perjuangan politik setiap partai sudah mencair dan hampir sama, sehingga tidak lagi memperlihatkan identitas (ideologi) politiknya yang kuat.Â
Namun, secara simbolik formalistik sesungguhnya partai-partai masih mencoba memasangkan sosok pasangan calon presiden dan wakilnya dari kalangan nasionalis dan religius.Â
Hal ini juga masih terjadi di dua periode Pilpres terakhir, dimana Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari kalangan nasionalis memilih berpasangan dengan Jusuf Kalla atau KH Maruf Amien yang dianggap mewakili kalangan religius (dalam hal ini Nahdlatul Ulama).
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika partai-partai koalisi pengusung Anies yang dikomandoi Partai Nasdem ini juga berupaya keras melamar Khofifah Indar Parawansa dan Yeny Wahid . Khofifah tidak menggubris tawaran itu, sedangkan Yeni merespon positif meski belum ada kata setuju.Â
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi yang juga kader NU ini mengungkap alasan NasDem memilih tokoh NU sebagai cawapres Anies, karena suara NU jelas akan menambah kekuatan untuk Anies di Pilpres 2024.
"Apa alasannya? Alasannya jelas untuk menambah dukungan dan kekuatan. Kalau hanya mengandalkan hanya pendukung NasDem, Demokrat, dan PKS ya kita perkirakan sulit untuk menang," ungkap Gus Choi, seperti dikutip Detik.com (22/7/2023)
Ketika tenggat waktu sudah mendesak, apa pun dilakukan Nasdem agar Anies punya pasangan dari kaum Nahdliyin. Mulailah ada upaya mendekati Cak Imin yang juga berdarah NU.