Saat ini, kita semua bersama pemerintah, harus bahu membahu mempersiapkan segala sesuatunya agar kelak ketika kita menghadapi membludaknya penduduk usia produktif, lapangan kerja yang dibutuhkan sudah tersedia, sarana dan parsarana pendukung juga sudah ada, sehingga bonus demografi bukan jadi momok bagi bangsa kita. Akan tetapi, justru menjadi berkah tersendiri bagi bangsa kita yang memang besar ini.
Selain sarana dan prasarana fisik, kita juga tak lupa untuk mempersiapkan sarana dan prasana nonfisik, seperti sikap harga menghargai, tata krama ketimuran yang hampir punah harus ditumbuhkembangkan kembali. Dan, yang tidak kalah penting, rasa cinta terhadap bangsa dan negara ini.
Jangan sampai, kelak anak-anak muda kita yang produktif, tapi tidak memiliki kesopanan dan moralitas yang baik, sehingga akan jadi masalah baru.Â
Ya, kita ingin, memiliki anak-anak muda, seperti Raffi atau lainnya yang meskipun hidup kaya raya, tapi masih punya rasa mengasihi antarsesama.Â
Tentu yang kita harapkan, bukanlah anak muda yang kaya raya, namun kesehariannya hanya pamer yang membuat ketimpangan baru, dan ini sangat tidak produktif bagi kemajuan bangsa kita.Â
Itulah jelas tidak kita inginkan. Kalau itu yang terjadi, maka kata-kata 'Jangan Tua sebelum Kaya' bisa jadi sangat mengkhawatirkan kita semua jika semuanya tidak dipersiapkan dengan matang.
Semoga kita semua yang saat ini ada bisa memberikan kontribusi yang berharga agar bonus demografi yang di hadapi Indonesia tahun 2030 jadi berkah yang membuat bangsa ini makin maju dan produktif.
Ayo persiapkan generasi produktif yang cinta akan bangsanya.
Semoga!Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI