Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bonus Demografi 2030, Semoga Bukan Petaka!

19 Juni 2022   16:40 Diperbarui: 19 Juni 2022   18:40 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa kiranya di antara kita yang tak ingin masih berusia muda dan sudah hidup kaya raya? Misalnya seperti Raffi Ahmad, yang hari ini (19/06) menghadiahkan istri tercintanya Nagita Slavia dengan mobil Rolls Royce Phantom seharga 20 miliar rupiah. 

Atau seperti Baim Wong yang suka bagi-bagi rezeki kepada orang tak berpunya?

Semua orang, seperti penulis, dan juga Anda, serta jutaan anak-anak muda lainnya, punya impian bisa seperti dua selebritis di atas. Namun, bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan anugerah seperti apa yang didapatkan Raffi Ahmad dan Baim Wong saat ini.

Oleh karena itu,  'Jangan Tua Sebelum Kaya' tidak bisa dipandang sebelah mata jika itu dikaitkan dengan bonus demografi yang dihadapi Indonesia di tahun 2030. Mengapa?

Infografis Komposisi Penduduk Indonesia (guide PDF G20/https://linktr.ee/g20pedia)
Infografis Komposisi Penduduk Indonesia (guide PDF G20/https://linktr.ee/g20pedia)

Dengan populasi penduduk Indonesia yang nantinya didominasi oleh  kelompok usia produktif, persoalan serius yang dihadapi pemerintah adalah bagaimana menyediakan lapangan kerja yang cukup, termasuk upaya-upaya bagi terbukanya kesempatan berwirausaha. 

Sehingga, harapannya, membludaknya populasi usia produktif,  bisa ikut mempercepat kemajuan bangsa ini ke depannya. Dengan kata lain, apabila Pemerintah belum bisa memberikan kesempatan yang dibutuhkan usia produktif, bukan tidak mungkin bonus demografi yang kita miliki akhirnya jadi permasalahan baru bagi Indonesia.

Apa yang kita hadapi saat ini bukanlah hal yang mudah dan ringan. Serangan pandemi Covid-19 yang meluluhlantahkan roda kehidupan bangsa kita dan juga dunia, kemudian disusul dengan konflik antara Rusia dan Ukraina, dikhawatirkan menimbulkan resesi baru, yang kiranya cukup membuat kita agak khawatir menghadapi bonus demografi ke depannya.

Namun, Tuhan jelas tidak memberikan kesulitan tanpa membuka berbagai kemudahan. Asalkan kita semua mau terus berupaya, ada jalan yang pasti akan memudahkan semuanya.

Artinya, rasa pesimisme kita ke depan sebaiknya dibuang jauh-jauh. Tetap optimis dan terus bekerja keras dan juga kerja cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun