Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rocky Gerung Sebut Jokowi Jenius, Baru Kali ini Saya Setuju Pendapat Anda!

16 Juni 2022   11:58 Diperbarui: 16 Juni 2022   16:02 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rocky Gerung/Kompas.com

Akhirnya, di hari Rabu, 15 Juni 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan perombakan kabinetnya. 

Dua orang menteri masuk, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menggantikan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan dan  mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggantikan Sofyan Djalil  di posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN). Selain itu, ada tiga orang wakil menteri yang berasal dari PDIP, PSI, dan PBB.

Dari reshuffle di atas, ada yang menarik perhatian penulis, yakni komentar yang disampaikan Rocky Gerung (RG) seperti yang dikutip media online. 

Menurut penulis, manusia berinisial RG ini, merupakan salah satu orang yang selalu "mencibir" Jokowi sebagai sosok yang tidak mampu, tidak kompeten, atau tidak pantas memimpin negara sebesar dan seberagam Indonesia ini.

Namun, apa yang dikomentarinya kali ini sungguh sangat berbeda. 

Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi Jenius. Inilah yang penulis anggap, pernyataan RG terhadap Jokowi sangat berbeda dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Bahkan, ketika ada seorang Profesor dari Nasional University of Singapore, Kishore Mahbubani yang memberikan pujian pada Presiden Jokowi melalui artikel yang dipublikasikan dengan judul "The Genius of Jokowi" pada 6 Oktober 2021, Rocky justru menyarankan Profesor Mahbubani ini untuk melakukan riset  terlebih dahulu sebelum menyebutkan Jokowi Jenius. 

Ya, begitulah Rocky Gerung, selalu tendensius.

Apa yang dikatakannya selalu menjadi polemik. Lebih-lebih jika nadanya cenderung berbau cibiran kepada orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Pernyataan Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi jenius karena merangkul PAN kedalam kabinet, sepertinya sangat berbeda jauh dari sebelumnya. 

Meskipun, bukan tidak mungkin pernyataan ini tak ubahnya dengan cibiran-cibiran RG, sehingga tidak perlu begitu saja kita menelannya mentah-mentah.

Memang apa katanya?

Menurut Rocky, langkah Jokowi memasukkan PAN kedalam kabinet Indonesia Maju merupakan bentuk kejeniusan sang Presiden. 

Menurutnya, langkah Jokowi ini bisa menghalangi potensi PAN mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

"Potensi untuk merawat Anies adalah PAN. karena itu PAN dimasukin ke istana. nah itu kejeniusan Pak Jokowi," seperti dikutip CNNIndonesia.com (16/6/2022).

Benarkah itu? 

Itulah asumsi RG. Tapi, kali ini asumsi RG sudah lebih baik, bahkan diawali dengan memuji Jokowi, bukan mencibir. 

Tapi, sebaiknya kita amati saja terus dia...

Penulis sendiri menganggap apa yang disampaikan RG ada benarnya. Bisa dikatakan masuk di akal. 

Namun, untuk diketahui, proses masuknya PAN kedalam kabinet Jokowi, sudah tercium jauh-jauh hari. Itu sudah lama. 

Setidaknya, aromanya sudah tercium ketika Amien Rais sebagai pendiri PAN memutuskan untuk keluar dari partai yang dilahirkannya itu, dan kemudian disusul pembentukan Partai Ummat.

Lantas apa kaitannya upaya Jokowi ini diibaratkan oleh Rocky Gerung sebagai upaya membendung Anies tampil di Pilpres 2024? 

Yang kata Rocky,  PAN punya potensi mendukung Anies di Pilpres 2024.

Bukankah untuk urusan dukung-mendukung PAN yang saat itu posisinya ada di kabunet Jokowi, pernah justru memberikan dukungan kepada Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017.

Saat itu, PAN terang-terangan main di dua kaki, tidak mendukung Ahok-Djarot yang bisa dibilang menjadi 'kepanjangan tangan' Jokowi?

Untuk urusan yang satu ini, sepertinya kita tak bisa menilai PAN dengan mudah.

Yang menjadi perhatian penulis justru ada pada pergantian Sofyan Djalil. 

Sosok Sofyan Djalil ini adalah sosok orang terdekat Jusuf Kalla (JK). 

Dan, JK sendiri adalah orang di balik kemenangan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Semua meyakini itu.

Nah, jika mengaitkan masuknya PAN dan pemberhentian Sofyan Djalil sebagai menteri, sedikitnya asumsi Rocky Gerung itu punya nilai yang cukup baik di mata penulis. Lebih mendasar, dan terkesan tidak dibuat-buat, seperti asumsi-asumsinya selama ini.

Terakhir, reshuffle kabinet atau perombakan kabinet di Indonesia merupakan hak prerogatif Presiden yang diatur UUD 1945. 

Soal alasan teknis dan politisnya, hanya Pak Jokowi yang paling mengetahuinya. 

Namun, di masa pemerintahannya di periode terakhir ini, tentu saja Pak Jokowi ingin agar program-progran pemerintahannya bisa berjalan dengan baik.

Masuknya orang-orang baru di kabinet, tentu saja adalah upaya Jokowi agar kabinet yang dipimpinnya bisa lari lebih kencang, terlepas yang masuk bersumber dari kekuatan partai-partai pendukungnya. 

Keluhan-keluhan masyarakat yang ada saat ini, jika tidak dibenahi justru akan mencoreng kepemimpinan Jokowi yang efektif tinggal dua tahun. 

Bisa saja urusan tanah, perdagangan (lebih khusus soal minyak goreng), tenaga kerja dan dalam negeri (urusan Pemilu) menjadi urusan yang dianggap masih perlu pembenahan. Nah, untuk itulah Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinetnya. 

Bagaimana menurut Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun