Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kita Ingin Hidup Nyaman, Begitu pula Teman Disabilitas!

6 Desember 2021   16:33 Diperbarui: 6 Desember 2021   16:49 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angkie Yudistia/Setkab.go.id

Selain itu, pengangkatan Angkie Yudistia, bisa diartikan bahwa negara ini juga ikut memikirkan keberadaan teman-teman disabilitas. 

Bagaimanapun Indonesia merupakan rumah bagi seluruh rakyatnya, termasuk juga teman-teman disabilitas. Dan, sudah seharusnya, negara dapat menciptakan rasa aman, nyaman, damai, dan adanya jaminan terhadap keberlangsungan hidup setiap warganya. Tidak boleh lagi ada diskriminasi kepada seseorang atau pun suatu kelompok.

Cucu Saidah, seorang pejuang penyandang disabilitas/Foto: Okezone.com
Cucu Saidah, seorang pejuang penyandang disabilitas/Foto: Okezone.com

Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang 'mahfum' diperlukannya kepekaan kita terhadap keberadaan teman-teman disabilitas, baik itu dalam penyediaan sarana dan prasarana umum maupun perlakuan masyarakat kebanyakan terhadap mereka.

Penulis yakin, teman disabilitas tidak ingin dikasihani karena keterbatasannya. Mereka juga ingin dipandang sama dengan masyarakat lain, yang tentu saja hal itu bukan menyamaratakan segala fasilitas yang dibutuhkan teman disabilitas. 

Artinya, teman disabilitas tidak lagi merasa dituntut untuk beradaptasi dengan standar umum yang ada. Akan tetapi, kepekaan masyarakat dan juga negara terhadap apa-apa yang dibutuhkan teman disabilitas, sehingga mereka pun bisa melakukan sesuatu yang sama dengan masyarakat yang lainnya.


Jika kita memiliki kepekaan terhadap kebutuhan teman disabilitas, tentu saja mereka akan benar-benar merasa dihargai dan dilayani sebagaimana masyarakat lainnya. Mereka tidak merasa dilupakan, atau bahkan dianaktirikan. 

Semoga Indonesia menjadi negara yang ramah terhadap teman-teman disabilitas, seperti harapan Cucu Saidah, salah seorang difabel yang berhasil mendapatkan gelar magisternya di Flinders University, Australia.  

Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun