Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap muslim yang ada di seluruh dunia, termasuk juga bagi kita yang berada di Indonesia.Â
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Pemerintah kita, dalam hal ini Kementerian Agama telah memfasilitasi dengan baik pelaksanaan rukun Islam ke-5 tersebut untuk masyarakatnya. Jangan ditunda lagi, saatnya berhaji.
Oleh karena itu, kita pun bisa dengan mudahnya mendaftar haji secara mandiri melalui bank-bank yang sudah ditunjuk sebagai bank penerima pandaftaran haji.Â
Kita tinggal membuka rekening haji, dan menyetorkan dananya kapan pun. Dengan demikian, kita dipermudah untuk merencakan ibadah haji sedini mungkin.
Penting bagi kita untuk  merencanakan ibadah haji itu sedini mungkin, bahkan hal itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.Â
Alasannya, karena animo yang cukup besar dari masyarakat kita untuk berhaji, sedangkan jumlah kuota haji yang terbatas, membuat antrean calon jamaah haji pun menjadi panjang mengular.
Sebagai gambaran di tahun 2020 ini, rata-rata masa tunggu jemaah haji Indonesia saat ini sekitar 20 tahun.Â
Bayangkan, jika kita baru merencanakan haji ketika usia 50 tahun, bisa jadi kita baru akan berangkat haji saat usia kita 70 tahuan, di usia sesenja itu tentu saja banyak kendala yang akan kita hadapi saat beribadah.
Perkiraan tahun tersebut bisa saja mundur atau bahkan bisa lebih dipercepat. Jadwal bisa mundur, dikarenakan adanya renovasi atau pembangunan fasilitas haji di Tanah Suci yang membuat jumlah kuota haji negara kita ikut dikurangi.
Begitu juga, keberangkatan bisa dipercepat, selain karena adanya tambahan kuota haji, juga adanya kebijakan Pemeritah yang lebih memperioritaskan calon jamah haji yang sudah berusia lanjut.
Kalau dilihat dari awal pendaftaran sampai dengan jadwal keberangkatan, kedua orangtua saya itu hanya mendapatkan rentang waktu menunggu sekitar 8 tahunan.
Delapan tahun ini, bisa dibilang tidak terlalu lama. Tengok saja di Sumatera Selatan, yang namanya masuk dalam daftar tunggu pada tahun ini, bakal rampung hingga 16 tahun ke depan.
Bayangkan juga negara tetangga Malaysia, calon jamaah haji Malaysia punya waktu tunggu untuk berhaji hingga 106 tahun.Â
Ketika waktunya tiba untuk berangkat ke Tanah Suci, usia Anda mungkin sudah semakin tua dengan kondisi tubuh yang juga tidak lebih baik.
Oleh karena itu, kita semua sepakat, ibadah haji itu ibadah yang identik dengan ibadah fisik, sehingga kekuatan fisik menjadi modal penting yang membuat ibadah kita di Tanah Suci bisa berjalan secara lebih optimal.
Seperti kedua orangtua penulis, diperkirakan berangkatnya hajinya di usia sekitar 65 untuk ibu, dan 70 tahun usia bapak.Â
Tentu saja, usia mereka sudah tidak bisa lagi dibilang muda, apalagi untuk aktivitas fisik di Tanah Suci dengan kondisi alam dan cuaca yang juga jauh berbeda dengan situasi di Tanah Air.
Oleh karena itu, merencanakan ibadah haji yang baik adalah merencanakannya sedini mungkin.Â
Mulailah dengan mengunjungi bank yang ditunjuk, bukalah segera tabungan haji, dan setorkan dananya secara rutin.Â
Pastikan niat Anda itu dilakukan secara sungguh-sungguh, sehingga Anda pun bisa dengan cepat mendapatkan nomor antrean haji.
Tujuannya, setelah tabungan haji Anda sudah mencapai jumlah minimal pendaftaran haji, Anda pun tidak perlu terlalu lama menunggu antrean haji.Â
Dan, ketika waktunya datang, usia Anda pun belum terlalu tua, dangan kondisi fisik yang masih prima untuk menjalani padatnya ritual haji yang harus dilalui.
Jika Anda menundanya, itu sama artinya Anda telah menanam bibit penyesalan yang akan Anda tuai di kemuadain hari.Â
Rencanankan ibadah haji sejak dini agar Anda tak dibuat menyesal.
Terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H