Seperti Anda ketahui, suami Presiden ke-5 Republik Indonesia, Almarhum Taufik Kiemas juga berasal dari Sumsel.
Bicara soal Sumsel, penulis teringat ketika Megawati menggantikan Gus Dur sebagai Presiden.Â
Saat itu, Mega berencana mengangkat Jenderal Ryamizard Ryacudu yang juga kelahiran Sumsel itu sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Endriartono Sutarto yang mengajukan pengunduran diri.
Namun, pergantian kekuasan dari Megawati ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), penunjukan Ryamizard akhirnya dibatalkan, karena SBY menolak pengunduran diri  Endriartono Sutarto.Â
SBY kemudian meminta Ryamizard untuk membatalkan kehadirannya ke DPR untuk uji kelayakan dan kepatutan.Â
Dan, untuk Panglima TNI baru, SBY kemudian menunjuk Marsekal Djoko Suyanto.
Namun, kedekatan Mega dengan Ryamizard Ryacudu, sepertinya  ikut menentukan masuknya Mantan KSAD ini sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi Periode Pertama.
Kembali ke Irjen Firli Bahuri.
Sejak awal dipenuhi penolakan, sudah barang tentu tak sedikit orang yang mempertanyakan kredibilitas Ketua KPK yang baru ini.Â
Pasalnya, Irjen Firli adalah capim KPK yang dianggap pernah melakukan pelanggaran etik berat.Â
Ketika menjabat Deputi Penindakan di KPK, dirinya pernah bertemu Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) yang ketika itu masih menjabat Gubernur NTB.Â