Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo memang sudah lama diinginkan Jokowi. Bagi Jokowi, pertemuan tersebut bukan sekadar membuktikan persaingan politik di antara keduanya sudah selesai. Pertemuan tersebut juga sangat penting dilakukan, setidaknya Jokowi ingin menunjukkan kepada seluruh rakyat bahwa keduanya tidak saling bermusuhan. Keduanya tetap bersahabat, seperti ketika Prabowo meminta Megawati untuk mencalonkan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2012 silam.
Bagi Jokowi, pertemuan 13 Juli itu bisa menjadi sarana rekonsiliasi total antara PDI Perjuangan dengan Gerindra. Seperti sama-sama kita ketahui, di Pilpres 2024 nanti, Jokowi sudah tak lagi bisa mencalonkan diri atau dicalonkan kembali sebagai Presiden. Dengan demikian, di Pilpres 2024, para calon yang berlaga adalah pasangan yang tidak pernah saling berhadapan.
Di Pilpres 2024 itulah, rekonsiliasi total, tepatnya antara PDI Perjuangan dan Gerindra bisa diwujudkan, setidaknya untuk membayar kekecewaan Gerindra dari PDI Perjuangan. Inilah momen yang penting bagi PDI Perjuangan untuk memulai regenerasi di tubuh partai, dimana Megawati Sukarnoputri bisa menyandingkan  salah seorang putranya  mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Dengan demikian, sesuatu yang dianggap hutang oleh Partai Gerindra sudah bisa dilunasi. Mungkinkah rekonsiliasi total itu bisa terwujud? Kita lihat saja nanti!
Salam dan terima kasih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H