Mengapa? Karena SBY dan Prabowo pun, tak luput  dari orang-orang di sekitarnya yang juga menjadi "korban" lembaga antirasuah itu.
Yang terpenting bagi kita, sosok pemimpin yang kita pilih di Pilpres 2019 adalah sosok yang bersih dan jujur, dan juga memiliki komitmen memberantas korupsi hingga ke akar-akarnya.
Dengan kata lain, kita semua percaya, pemberantasan korupsi akan berjalan dengan baik, apabila negeri ini juga dipimpin oleh orang yang juga bersih.Â
Sebagai presiden petahana, Jokowi sudah memiliki rekam jejak yang baik dalam hal pemberantasan korupsi.Â
Bahkan, ketika menjabat Wali Kota Solo di tahun 2010, Jokowi mendapatkan Bung Hatta Anti Corruption Award.
Selain itu, kita pun bisa melihat apa yang dilakukan Jokowi kepada keluarganya, khususnya pada anak-anaknya, dimana anak-anaknya tidak diperkenankan mencari proyek di lingkungan Pemerintahannya. Â
Komitmen inilah yang belum kita temukan pada diri Prabowo Subianto. Bahkan, di dalam debat  capres 17 Januari 2019 lalu, Prabowo begitu menyepelekan korupsi kecil yang dianggapnya tidak seberapa.
"Kalau memang hukum mengizinkan... mungkin korupsinya juga enggak seberapa. Mungkin dia karena, begini... Kalau curi ayam benar itu salah, kalau merugikan rakyat triliunan, itu yang saya kira harus kita habiskan di Indonesia saat ini."
Dalam penegakkan hukum, Jokowi selama ini tak pernah melakukan intervensi, apalagi tebang pilih.Â
Karena itu, masyarakat meyakini bahwa selama ini pemerintahan Jokowi memang tidak pernah pandang bulu dalam kasus-kasus hukum. Siapapun yang bersalah!
salam dan terima kasih!