Nah, di tahun 2018 ini, kejutan bagi Pemerintahan Jokowi-JK, dimana Indonesia telah berhasil mengakuisisi 51,2 % saham PT Freeport Indonesia (PTFI), dimana sebelumnya selama lebih dari 50 tahun, negara kita hanya puas dengan besaran saham sekitar 9,36%.
Dengan kepemilikan saham 51,2%, Â Indonesia bisa mendapatkan keuntungan yang juga lebih besar dari sebelumnya. Keuntungan perusahan ini, di luar dari pajak dan royati yang diterima negara.
Kepemilikan saham PTFI ini menjadi bukti bahwa Pemerintahan Jokowi-JK begitu menjunjung tinggi UUD 1945, dimana kekayaan alam yang terkandung di  bumi Indonesia harus bisa dinikmati sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.
Selain akuisisi PTFI, nyatanya Jokowi-Jk juga sudah berhasil mengambil alih 100% beberapa blok migas yang selama puluhan tahun ini dikuasai Asing, seperti Blok Mahakam di Kalimantan Timur dan juga Blok Rokan di Riau.
Sekadar diketahui, seperti yang dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, bahwa Blok Rokan merupakan blok legendaris di Asia., dimana di masa jayanya, blok ini bisa menghasilkan 1 juta barel minyak per hari.
"Beberapa hal yang sudah dilakukan, hal-hal yang besar, itu yang pertama Blok Rokan, blok yang legendaris di Asia yang pernah menghasilkan 1 juta barel per hari. Sekarang 200 ribu barel lebih," kata dia dalam upacara HUT RI-73 di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (17/8/2018)."Di 2021 akan dikelola badan usaha domestik BUMN Pertamina, setelah 50 tahun dikelola badan usaha asing. Nanti 2021 akan dikelola anak-anak negeri ini capaian, ini salah satu capaian yang besar sekali," ujarnya.
Blok Mahakam di Kalimantan, Blok Rokan di Riau, dan delapan blok migas lain yang puluhan tahun dikelola perusahaan asing, kembali ke Pertamina. Freeport tahun ini juga kita miliki 51 %.
Kita menutup tahun 2018 sebagai bangsa yang semakin berdaulat atas kekayaan alam sendiri. pic.twitter.com/OWvlsMzWZC--- Joko Widodo (@jokowi) 31 Desember 2018
Berapa banyak lagi capaian yang berhasil diupayakan oleh Jokowi-JK, seperti penyaluran dana Desa, pembangunan 1 juta rumah rakyat, pembagian sertifikat tanah rakyat, pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK), dan juga pembangunan 10 destinasi wisata baru yang diberi nama '10 Bali Baru', seperti  Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Pulau Seribu, Candi Borobudur, Mandalika, Gunung Bromo, Wakatobi, dan Labuan Bajo.