Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Ayo Jadi Konsumen Minyak Sawit yang Bijak!

29 Oktober 2015   11:56 Diperbarui: 29 Oktober 2015   12:24 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendapat dan Saran

            Minyak goreng, roti, margarin, gorengan, coklat, es krim, biskuit, sabun, sampo, pasta gigi, kosmetik merupakan kebutuhan harian yang berbahan baku minyak sawit dan tidak bisa kita hindari penggunaannya. Memang, kita tidak ingin lingkungan bahkan hutan kita dirusak hanya untuk perluasan lahan perkebunan kelapa sawit. Setelah meninjau pembahasan diatas, saya ingin memaparkan saran dan pendapat saya pribadi untuk menghadapi permasalahan seperti ini:

  1. Untuk para konsumen (masyarakat):
  • Ketahui dan pahami permasalahan mengenai minyak sawit yang kita konsumsi khususnya di Indonesia dewasa ini. Bencana asap yang melanda Indonesia saat ini, pasti ada keterkaitannya dengan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit.
  • Mulailah untuk cermat dan bijak ketika membeli produk makanan, kosmetik dan kebutuhan lainnya. Caranya, belilah produk yang sudah memegang sertifikasi RSPO yang ditandai dengan logo yang tertera dikemasannya (logo-logo diatas)
  • Mulailah kehidupan pribadi dan keluarga yang ramah lingkungan, seperti:
  1. Hemat listrik, air dan BBM
  2. Kurangi plastik dan guna ulang kertas
  3. Lakukan daur ulang sampah
  4. Tanam pohon dan berkebun
  5. Gunakan transportasi publik atau sepeda
  6. Bawa botol minum dari rumah
  7. Bawa tas belanja sendiri
  8. Konsumsi makanan organik
  9. Beli dan gunakan barang berteknologi ramah lingkungan
  10. Belilah produk berlabel ramah lingkungan
  11. Jadilah Green Consumer

 

  1. Untuk perusahaan produsen minyak sawit:
  • Optimalkan pengelolaan lahan yang sudah ada, bukan semakin memperluas lahan namun ternyata pengelolaannya tidak optimal dan hasilnya tidak maksimal. Karena, pengelolaan optimal dengan jumlah lahan yang sama JAUH LEBIH BAIK daripada perluasan lahan namun pengelolaannya tidak seimbang dengan luas lahannya.
  • Optimalisasi lahan yang sudah ada dengan:
  1. Pengendalian hama secara biologis atau alami.
  2. Pastikan jumlah nutrisi yang diberikan tepat dan seimbang agar pohon kelapa sawit tetap sehat dan masa produktifnya optimal.
  3. Berusaha keras agar panen di waktu yang tepat akan memaksimalkan minyak yang diperoleh selama masa hidup pohon.
  4. Olahlah minyak kelapa sawit dengan proses dan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan serta menhasilkan sedikit limbah.
  5. Daur ulanglah limbah kelapa sawit dengan:
  • Jadikan buah kelapa sawit yang sudah kosong sebagai pupuk organik.
  • Tempurung serabutnya dapat dijadikan sebagai pembangkit listrik.
  • Kelola air yang dipakai sehingga dapat digunakan kembali untuk pengairan dan penyuburan tanaman.
  1. Berikan kesejahteraan bagi pekerja dan keluarganya dengan memberikan:
  • Lingkungan kerja yang aman
  • Tempat tinggal yang layak
  • Gaji yang adil dan bersih
  • Sekolah karyawan
  • Fasilitas medis
  • Sarana Olahraga
  • Walau menghabiskan banyak waktu dan uang, namun itu TIDAK SEBANDING apabila melakukan pengembangan dan pengelolaan kelapa sawit dengan cara tidak bertanggung jawab.
  • Faktor yang membuat produktifitas minyak sawit lebih banyak walau jumlah lahan dan area sama adalah:
  • Karyawan yang aman dan terampil
  • Pohon yang sehat dan produktif
  • Intensifikasi hasil produksi
  • Apabila ingin melakukan perluasan, pastikan pengelolaan lahan yang ada sudah benar-benar optimal. Dan sebelum melakukan perluasan lahan, pertimbangkan hal berikut:
  • Carilah area tanam yang kandungan karbonnya rendah, sehingga hutan primer dan zona konservasi tinggi tetap tidak terganggu.
  • Lakukan perluasan lahan secara mekanik, bukan dengan pembakaran!
  • Pikirkan pengelolaan limbah kedepannya agar tidak mencemari lingkungan.
  • Konsultasi dan berilah informasi kepada masyarakat lokal sekitar lahan tersebut, dan jangan sampai mengambil hak mereka.

 

  1. Untuk Pemerintah dan RSPO:
  • Sosialisasikan kepada masyarakat mengenai permasalahan ini, sehingga masyarakat ‘melek’ dan setidaknya mulai berbuat dari diri sendiri.
  • Perketat perlindungan area hutan primer dan habitat satwa serta tumbuhan langka yang dilindungi, khususnya di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
  • Tindak perusahaan atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan sanksi tegas dan bersih.
  • Galakkan sertifikasi RSPO kepada produsen minyak sawit baik perusahaan atau perorangan.
  • Pertimbangkan manfaat dan kerugian yang akan terjadi di masa depan ketika akan menyetujui perluasan lahan perkebunan kelapa sawit. Jangan sampai kerugian yang dirasakan lebih besar dan lebih banyak daripada keuntungan atau manfaatnya. Diupayakan hutan primer, habitat satwa dilindungi, dan lahan produksi minyak sawit seimbang keberadaannya.
  • Satukan persepsi antara RSPO, komunitas pelindung habitat satwa langka dan masyarakat agar tidak terjadi tekanan eksternal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun