Implementasi PPI (Program Pembelajaran Individual)
Sebelum mengimplementasikan rancangan progam, mahasiswa sebagai pengajar akan diberikan persiapan terdiri dari pembekalan pengetahuan dasar mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas, dan observasi untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi sekolah sasaran, kondisi peserta didik sekaligus menentukan kelas yang menjadi sasaran penerapan program.Â
Pada rancangan PPI ini kami menentukan 4 topik berdasarkan hasil asesmen dan diskusi dengan wali kelas, topik 1 Teori Menstruasi, topik 2 Manajemen Kebersihan Menstruasi, topik 3 Teori Merawat Organ Reproduksi, dan topik 4 Mensucikan Diri setelah Menstruasi Menurut Islam.Â
Hasil implementasi dari rancangan program mengenai organ reproduksi dan menstruasi yang terdapat topik 1 peserta didik mengalami peningkatan pemahaman sebanyak 80% setelah evaluasi dengan berupa pengerjaan soal,dengan adanya media manekin organ reproduksi peserta didik dapat mengetahui secara jelas bentuk organ reproduksi dan bagaimana darah menstruasi keluar.Â
Pada topik 2, peserta didik mendapatkan pemahaman mengenai menjaga kebersihan saat menstruasi dan peserta didik dapat memahami bagaimana memasang pembalut yang bersayap. Pada topik 3, peserta didik mengetahui bagaimana menjaga Kesehatan organ reproduksi dengan menjaga kebersihan organ reproduksi dengan benar serta bagaimana merawat organ reproduksi dengan benar dan mengetahui apa saja yang tidak boleh dilakukan terhadap organ reproduksi.Â
Peserta didik juga mampu melakukan praktik mencukur bulu kemaluan dengan media boneka sebagai media peraga. Pada topik 4, peserta didik mengetahui sebagai Perempuan yang beragama islam diwajibkan mandi wajib setelah menstruasi, peserta didik juga mengetahui dan melakukan praktik tata cara urutan mandi wajib. Pada topik ini untuk bagian mandi wajib menggunakan media boneka sebagai alat peraga melakukan mandi wajib dengan benar.Â
Dari hasil observasi kami tentunya pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas ini sangat penting untuk anak Tunagrahita yang dimana mereka masih sulit memahami hal-hal tentang manajemen diri saat menstruasi. Kami mengharapkan dengan dilaksanakannya program ini, anak berkebutuhan khusus lainnya mendapatkan hak yang sama atas pengetahuan dan pemahaman tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas.
Daftar Pustaka
Aryani, R. (2010). Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba
M.P.H, Rany Ekawati, S.K.M.,. (2019). PENGANTAR KESEHATAN REPRODUKSI. MALANG: Wineka Media.Â
Endang Rochyadi, Z. A., 2005. Pengembangan Program Pembelajaran Individual Bagi Anak Tunagrahita. Jakarta: Depdiknas.Medika.