Mohon tunggu...
Syaikhul Hadi
Syaikhul Hadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Buruh Tulis

Belajar nulis Ben pinter

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menakar Perekonomian Pelaku UMKM di Tengah PPKM

16 Januari 2021   04:21 Diperbarui: 16 Januari 2021   05:05 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) se-Jawa Bali ditengah lonjakan kasus covid-19. PPKM dirasa tepat untuk menanggulangi penyebaran virus covid-19 di Jawa Hingga Bali. 

PPKM mulai diberlakukan sejak 11-25 Januari 2021. Dalam penerapannya, PPKM meliputi pengetatan protokol kesehatan, jam malam hingga pembatasan kuota baik di instansi/perkantoran hingga tempat-tempat yang berpotensi didatangi pengunjung. 

Lantas, apakah penetapan PPKM akan berdampak pada perekonomian warga, terutama bagi pelaku usaha? 

Pengamat Ekonomi asal Sidoarjo, Heri Cahyo Bagus Setiawan mengungkapkan bahwa pemberlakukan PPKM saat ini tidak terlalu berdampak signifikan bagi pelaku usaha. Sebab, masyarakat masih bisa produktif dari rumah. 

Kondisi saat ini, lanjutnya, tentunya  berbeda dengan saat dimana masa pandemi covid-19 mulai merebak di Indonesia. Dimana segala aktifitas masyarakat semuanya dibatasi. Mulai akses jalan, perkantoran, industri, hingga lembaga pendidikan. 

Masyarakat mau tidak mau harus berhadapan langsung dengan dunia digital. Mulai dari kerja daring, belajar daring, hingga jual beli berbasis daring. Kondisi seperti itu seakan memaksa masyarakat untuk segera transisi ke system digitalisasi. 

Bukan tidak mungkin, sebelum adanya covid-19, system layanan yang ada di pemerintahan juga sudah ditransmisikan dari manual ke layanan online. Sehingga tidak cukup mengagetkan bagi warga. 

"Hanya saja, pada saat PSBB kemarin secara tidak langsung kita diminta untuk mulai membiasakan diri menggunakan system digital," ungkap Heri Cahyo Bagus Setiawan, Jumat, 15 Januari 2021.  

Seiring perkembangan waktu, Pembatasan tatap muka cukup efektif menurunkan angka covid-19. Terutama di wilayah Jawa Timur. Bahkan pemerintah berencana akan membuka kembali pembelajaran tatap muka dengan system protokol kesehatan. 

Namun, rencana tersebut terpaksa ditunda lantaran kasus covid-19 kembali tinggi. Sehingga pemerintah memutuskan untuk memberlakukan PPKM selama 14 hari kedepan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun