Kembali ke Meja Kerja: Awal Baru di Tahun Baru (Ahmad Syaihu)
Langit Jakarta pagi itu tampak bersih setelah semalam diguyur hujan deras. Udara yang sedikit lebih segar dari biasanya menemani langkah Yulia menuju kantornya, sebuah gedung tinggi di kawasan Sudirman. Liburan akhir tahun baru saja berlalu, dan kini ia harus kembali menjalani rutinitas pekerjaan.
Dengan secangkir kopi di tangan, Yulia melangkah masuk ke ruang kerja lantai sembilan. Suara bising percakapan dan tawa terdengar di mana-mana. Wajar saja, banyak rekan kerjanya masih berbagi cerita tentang liburan mereka. Yulia pun tersenyum kecil, menyadari betapa antusiasnya suasana pagi ini. Namun, ia sendiri merasa agak canggung. Setelah hampir dua minggu menikmati liburan, ia harus menghadapi kenyataan bahwa setumpuk pekerjaan sudah menantinya.
"Selamat pagi, Yul! Gimana liburannya?" sapa Linda, rekan satu timnya, sambil meletakkan tas di meja.
"Pagi, Lin. Liburannya sih seru, tapi kok ya rasanya malas banget balik kerja," jawab Yulia setengah bercanda.
Linda tertawa. "Semua orang pasti merasakan hal yang sama. Tapi, tenang aja, kita bakal menghadapi ini bareng-bareng."
Yulia mengangguk, meski hatinya tetap cemas. Pekerjaan pertama setelah liburan adalah memimpin rapat divisi, sesuatu yang biasanya ia lakukan dengan percaya diri. Namun entah kenapa, kali ini ia merasa sedikit gugup. Mungkin karena libur panjang membuatnya terlalu santai.
Rapat Perdana
Pukul sembilan pagi, ruangan rapat mulai terisi. Semua anggota tim Yulia hadir, termasuk bos mereka, Pak Danu, yang dikenal tegas namun adil. Yulia menarik napas dalam-dalam sebelum memulai presentasi tentang target kerja tahun ini.
"Selamat pagi, semuanya. Saya harap kalian menikmati liburan akhir tahun dan siap untuk tantangan baru di tahun ini," ucap Yulia, berusaha terdengar meyakinkan. "Hari ini, kita akan membahas prioritas utama dan strategi untuk mencapainya."
Seiring berjalannya waktu, Yulia mulai merasa lebih nyaman. Ia menyampaikan rencana kerja dengan lancar, bahkan berhasil memotivasi timnya untuk berpikir kreatif. Pak Danu sesekali mengangguk tanda setuju, memberi Yulia dorongan percaya diri tambahan.
Setelah rapat selesai, Linda menghampirinya. "Kamu keren banget tadi, Yul. Padahal aku tahu kamu sempat cemas."
Yulia tersenyum. "Thanks, Lin. Aku pikir bakal kacau, tapi ternyata semuanya lancar."
Kejutan di Meja Kerja
Kembali ke mejanya, Yulia menemukan sebuah kotak kecil berbungkus kertas merah di atas keyboard. Ia membuka bungkusnya dengan hati-hati. Di dalamnya terdapat sebuah catatan kecil bertuliskan, "Untuk awal baru yang penuh semangat. Dari teman rahasia." Bersama catatan itu, ada sebuah mug dengan tulisan inspiratif: "You've got this."
Yulia tersenyum. Meski ia tidak tahu siapa yang memberikannya, hadiah kecil itu berhasil membuat harinya lebih cerah. Ia meletakkan mug tersebut di meja dan memutuskan untuk menggunakannya untuk kopi berikutnya.
Menyelesaikan Tantangan
Hari itu berjalan lebih cepat dari yang ia duga. Email-email yang sebelumnya terasa seperti gunung es kini tampak lebih mudah diatasi. Yulia mulai merasa aliran kerja yang hilang selama liburan kembali mengalir.
Menjelang sore, Pak Danu memanggilnya ke ruangannya. Yulia sedikit gugup, khawatir ada sesuatu yang salah dengan presentasinya tadi pagi.
"Yulia, saya ingin mengucapkan terima kasih. Kamu berhasil membuka tahun ini dengan baik. Rapat pagi tadi sangat produktif," ucap Pak Danu sambil tersenyum. "Saya yakin kamu akan membawa tim ini ke level yang lebih tinggi."
Pujian itu membuat Yulia terharu. Ia tidak menyangka usahanya yang sederhana di hari pertama ini mendapatkan apresiasi sebesar itu.
Pulang dengan Senyuman
Ketika jam kantor berakhir, Yulia membereskan mejanya dan mengambil tasnya. Perjalanan pulang terasa lebih ringan. Ia merasa lega karena berhasil melewati hari pertama ini dengan baik. Bahkan, ia mulai merasa optimis tentang tahun yang baru.
Di dalam kereta menuju rumah, Yulia merenung. Liburan memang penting untuk menyegarkan pikiran, tetapi kembali bekerja juga memiliki tantangannya sendiri. Hari ini, ia belajar bahwa memulai sesuatu memang tidak pernah mudah. Namun, dengan sedikit usaha dan dukungan dari orang-orang di sekitar, segalanya bisa diatasi.
Malam itu, sebelum tidur, Yulia membuat daftar kecil di jurnalnya. "Hal-hal yang membuatku bersyukur hari ini," tulisnya di bagian atas halaman. Ia mengisi daftar itu dengan tiga poin sederhana:
Rapat yang sukses.
Hadiah dari teman rahasia.
Pujian dari Pak Danu.
Dengan hati yang tenang dan penuh harapan, Yulia memejamkan matanya. Ia siap menghadapi tantangan hari berikutnya, langkah demi langkah, di tahun baru yang penuh peluang ini
Semangat 2025
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H