Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Perang Bintang di Pilkada Jawa Tengah Andika Perkasa vs Ahmad Luthfi

28 Agustus 2024   09:21 Diperbarui: 28 Agustus 2024   13:24 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KIM vs PDIP di Pilkada Jateng (Kompas.video)

PDIP Resmi Dukung Andika-Hendrar di Pilgub Jateng 2024, KIM Pasang Luthfi-Taj Yasin (Ahmad Syaihu)

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024 diprediksi akan menjadi salah satu ajang politik paling sengit tahun ini.

Hal ini semakin dikuatkan oleh keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, yang secara resmi menyerahkan dukungan kepada pasangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.

Langkah ini dilakukan pada Senin, 26 Agustus 2024, menandai dimulainya kontestasi yang akan membawa dua tokoh besar ke panggung Pilgub Jateng.

Andika Perkasa, mantan Panglima TNI yang memiliki rekam jejak gemilang di dunia militer, dipasangkan dengan Hendrar Prihadi, yang sebelumnya dikenal sebagai Wali Kota Semarang.

Keduanya dinilai memiliki kemampuan dan pengalaman yang kuat untuk memimpin Jawa Tengah, terutama dengan dukungan penuh dari PDIP, partai politik yang memiliki basis massa yang kuat di provinsi ini.

Sementara itu, Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri dari beberapa partai politik besar, juga tidak mau kalah.

Mereka telah lebih dahulu mengumumkan dukungannya kepada pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen untuk maju di Pilgub Jateng 2024.

Ahmad Luthfi, yang merupakan mantan Kapolda Jateng, dikenal memiliki pengaruh kuat di kalangan aparat penegak hukum, sementara Taj Yasin adalah putra dari ulama besar KH Maimoen Zubair, yang memiliki basis massa kuat di kalangan masyarakat muslim tradisional Jawa Tengah.

KIM vs PDIP di Pilkada Jateng (Kompas.video)
KIM vs PDIP di Pilkada Jateng (Kompas.video)

KIM vs PDIP

Keputusan PDIP dan KIM ini memicu prediksi para pengamat politik bahwa Pilgub Jateng 2024 akan menjadi "perang bintang" antara dua figur besar di dunia militer dan penegakan hukum.

Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik, menyebut bahwa pertarungan ini akan menjadi duel sengit antara Andika Perkasa yang didukung oleh PDIP dan Ahmad Luthfi yang diusung oleh KIM.

"Hampir bisa dipastikan terjadi face to face keduanya. Pilgub Jateng akan terjadi 'perang bintang'," ujarnya dalam sebuah pesan tertulis pada 20 Agustus 2024.

Jawa Tengah, yang selama ini dikenal sebagai "kandang banteng" atau basis PDIP, akan menjadi arena pertarungan antara Andika-Hendrar yang membawa kekuatan besar dari PDIP, melawan Luthfi-Yasin yang didukung oleh mesin politik KIM yang solid.

Kondisi ini menimbulkan spekulasi mengenai bagaimana kedua pasangan ini akan menggalang dukungan di lapangan, terutama mengingat latar belakang militer dan kepolisian yang dimiliki oleh Andika dan Luthfi.

Dosen ilmu politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menambahkan bahwa pertempuran politik ini akan menguji seberapa kuat masing-masing calon dalam mengamankan dukungan di Jawa Tengah.

"Jateng dikenal 'kandang banteng' yang solid. Andika akan melawan Luthfi yang disokong mesin KIM yang juga solid. Tinggal diuji siapa yang menang," kata Adi.

Harapan pada netralitas TNI, Polri dan ASN dalam Pilkada

Namun, di tengah persaingan ini, isu netralitas lembaga negara menjadi perhatian utama. Adi Prayitno mengingatkan agar kedua belah pihak tidak menggunakan pengaruhnya terhadap instansi masing-masing, baik Polri maupun TNI.

Ia menekankan pentingnya netralitas ASN, TNI, dan Polri dalam kontestasi politik, untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan fair dan tidak tercemar oleh intervensi dari lembaga-lembaga negara.

Prediksi serupa juga disampaikan oleh Ujang Komarudin, dosen ilmu politik di Universitas Al Azhar Indonesia, yang menilai bahwa pertarungan di Pilgub Jateng akan berlangsung keras.

"Saya melihat bahwa ini akan ada pertarungan keras di Jawa Tengah untuk menjadi gubernur terpilih," ucap Ujang dalam pesan suara pada 20 Agustus 2024.

Dalam konteks ini, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi harus menghadapi tantangan besar untuk membuktikan bahwa mereka mampu mempertahankan dominasi PDIP di Jawa Tengah, sekaligus meraih simpati dan dukungan dari berbagai kalangan masyarakat.

Di sisi lain, pasangan Luthfi-Yasin juga dihadapkan pada tugas berat untuk menembus dominasi PDIP dan memenangkan hati pemilih di provinsi ini.

Selain pengumuman dukungan untuk pasangan Andika-Hendrar, PDIP juga merilis daftar calon gubernur dan wakil gubernur untuk lima provinsi lainnya, termasuk Banten, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, Sumatera Barat, dan Kalimantan Utara. Ini menunjukkan bahwa PDIP serius dalam menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk menghadapi Pilkada serentak 2024.

Wasana Kata

Pada akhirnya, hasil dari Pilgub Jateng 2024 akan sangat bergantung pada bagaimana strategi kampanye yang diterapkan oleh masing-masing pasangan calon, serta bagaimana mereka mampu menarik simpati dan dukungan dari masyarakat Jawa Tengah.

Kontestasi ini tidak hanya akan menentukan siapa yang akan memimpin Jawa Tengah lima tahun ke depan, tetapi juga akan menjadi indikator penting bagi peta politik nasional menjelang Pemilu 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun