Keputusan Marselino untuk bermain di Championship bisa dianggap sebagai langkah yang tepat dalam mengembangkan karirnya. Meskipun Championship dikenal sebagai liga yang keras dan penuh tantangan, pengalaman ini dapat memberikan Marselino kesempatan untuk meningkatkan kualitas permainannya sebelum mungkin melangkah lebih jauh ke Premier League di masa depan.
Namun, penting untuk diingat bahwa Championship bukanlah liga yang menawarkan gaji fantastis seperti di Premier League. Berdasarkan data dari 888 Sports, pada musim 2023/2024, hanya ada 18 pemain di Championship yang menerima gaji 60 ribu poundsterling per pekan. Klub-klub seperti Leicester City dan Southampton adalah contoh dari sedikit klub yang mampu membayar gaji sebesar itu, dengan pemain-pemain seperti Jamie Vardy dan Patrick Bamford sebagai salah satu penerima gaji tertinggi.
Dalam konteks ini, meskipun Marselino mungkin tidak akan menerima gaji sebesar itu, kehadirannya di Oxford United lebih dari sekadar angka di rekening bank. Ini adalah tentang kesempatan untuk berkembang, baik sebagai pemain maupun sebagai ikon baru yang dapat menginspirasi generasi muda, terutama di Asia Tenggara. Eksposur yang akan dia bawa ke klub, serta kemungkinan meningkatkan nilai komersial Oxford United, menunjukkan bahwa nilai Marselino jauh melampaui angka gaji yang dia terima.
Wasana Kata
Pada akhirnya, bergabungnya Marselino dengan Oxford United bukan hanya tentang peluang bagi sang pemain untuk bersinar di liga Inggris, tetapi juga tentang bagaimana dia dapat membantu membangun nama Oxford United di panggung global. Bagi Marselino sendiri, ini adalah langkah yang berani dan penuh potensi untuk masa depannya di dunia sepak bola internasional.
Salam olahraga
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI