Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Malam Jumat Ketemu Hantu, Kentut Menjadi Penyelamatku

1 Agustus 2024   22:01 Diperbarui: 1 Agustus 2024   22:06 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat itu, Angga dan Rudi sedang merencanakan sesuatu yang seru untuk menghabiskan malam bersama. Mereka memutuskan untuk pergi ke rumah tua di ujung desa yang konon katanya berhantu. Mereka berdua adalah sahabat sejati yang selalu mencari tantangan baru, dan malam ini mereka berencana untuk menguji nyali.

"Lu yakin, Ga? Kata orang, rumah itu angker banget," kata Rudi dengan nada sedikit ragu.

"Ah, masa lu takut, Rud? Ini kan cuma buat seru-seruan aja. Lagian siapa tahu kita bisa ketemu hantu beneran, kan seru tuh!" jawab Angga dengan semangat membara.

Setelah mempersiapkan senter dan camilan, mereka berdua berangkat menuju rumah tua tersebut. Jalanan sepi dan suasana semakin mencekam saat mereka semakin mendekati rumah tua itu. Angin malam yang dingin menambah suasana seram yang menyelimuti mereka.

Saat tiba di depan rumah, mereka berhenti sejenak untuk mengumpulkan nyali. Rumah tua itu terlihat lebih menyeramkan dari dekat, dengan jendela-jendela pecah dan pintu yang hampir copot.

"Yuk, kita masuk," kata Angga dengan suara yang sedikit bergetar.

Mereka membuka pintu yang berderit dan masuk ke dalam rumah. Suasana di dalam sangat gelap dan bau apek memenuhi ruangan. Dengan menggunakan senter, mereka mulai menjelajahi rumah tersebut.

Tiba-tiba, terdengar suara langkah kaki dari arah atas. Mereka berdua terdiam sejenak, saling pandang, lalu memutuskan untuk memeriksanya. Dengan hati-hati, mereka menaiki tangga yang sudah tua dan berderit setiap kali diinjak.

Saat mereka sampai di lantai atas, terdengar suara tawa kecil. Rudi merasa bulu kuduknya merinding.

"Ga, gue nggak enak nih perasaannya," bisik Rudi.

"Tenang aja, Rud. Ini cuma buat seru-seruan," jawab Angga dengan nada yang lebih tenang, meskipun dalam hatinya dia juga mulai merasa takut.

Mereka mengikuti suara tawa tersebut hingga tiba di sebuah kamar. Pintu kamar tersebut sedikit terbuka, dan mereka bisa melihat cahaya redup dari dalam. Dengan perlahan, Angga membuka pintu tersebut lebih lebar dan mereka melihat sosok perempuan berambut panjang dengan gaun putih sedang duduk di sudut kamar, membelakangi mereka.

Tanpa pikir panjang, Angga berteriak, "Siapa lo?!"

Perempuan itu berbalik, menunjukkan wajahnya yang pucat dengan mata kosong. Rudi langsung jatuh terduduk dan mulai bergumam tak jelas.

"N-n-nungguin pacar," jawab sosok perempuan itu dengan suara yang aneh.

Angga dan Rudi langsung lari terbirit-birit keluar dari kamar tersebut. Mereka berlari menuruni tangga dengan cepat, tetapi tiba-tiba Angga terpeleset dan jatuh menimpa Rudi. Dalam kepanikan mereka, tanpa sengaja Rudi mengeluarkan kentut yang sangat keras.

Suasana seketika hening. Suara langkah kaki yang tadinya mengejar mereka tiba-tiba berhenti. Mereka berdua saling pandang dengan wajah bingung.

"Rud, kentut lo itu, kayaknya nyelametin kita," bisik Angga dengan napas tersengal.

"Nggak mungkin, Ga. Tapi, kalo iya, berarti kentut gue sakti," jawab Rudi setengah bercanda.

Mereka berdua bangkit dan dengan perlahan keluar dari rumah tua itu. Begitu keluar, mereka mendengar suara tawa yang familiar dari arah belakang. Ketika menoleh, mereka melihat sosok perempuan bergaun putih itu sedang tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHA! Kalian lucu banget! Baru kali ini aku lihat manusia bisa lari kayak kartun cuma karena kentut!" katanya sambil terbahak-bahak.

Angga dan Rudi saling pandang, antara lega dan bingung. Mereka memutuskan untuk meninggalkan rumah itu secepat mungkin. Sesampainya di luar, mereka berdua tertawa keras.

"Rud, malam Jumat kali ini beneran seru dan sedap, ya. Gara-gara kentut lo, kita selamat!" kata Angga sambil tertawa.

"Ya, dan siapa sangka hantu juga punya selera humor!" balas Rudi sambil tertawa.

Malam itu menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Angga dan Rudi. Mereka belajar bahwa keberanian dan sedikit humor bisa membuat malam Jumat yang menyeramkan menjadi pengalaman yang sangat seru. Mereka juga berjanji untuk tidak lagi mengganggu hantu di rumah tua itu, cukup satu kali saja sudah lebih dari cukup.

Dan begitulah cerita malam Jumat ketemu hantu, di mana kentut menjadi penyelamat. Siapa sangka, malam yang dimulai dengan ketakutan berakhir dengan tawa dan kelegaan. Seru, sedap, dan pastinya konyol!

Salam malam Jumat

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun