Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sabtu Kelabu Janjian Ketemu si Doi, Eh Ternyata...

6 Juli 2024   09:50 Diperbarui: 6 Juli 2024   10:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fikri hanya bisa tersenyum kaku. "Wah, hebat sekali, Nek. Tapi, sebenarnya saya ingin bertemu dengan Citra yang saya kenal di media sosial."

Nenek itu menepuk bahu Fikri dengan lembut. "Oh, jangan sedih. Citra mungkin tidak bisa datang, tapi aku bisa menemanimu hari ini. Kita bisa makan es krim, jalan-jalan di taman, dan mungkin aku bisa ajarkan kamu beberapa langkah dansa!"

Fikri tidak bisa menahan tawanya lagi. Situasi ini terlalu aneh dan lucu. Akhirnya, ia memutuskan untuk menikmati momen ini. "Baiklah, Nek. Ayo kita makan es krim dulu."

Mereka berjalan bersama menuju kios es krim. Nenek itu bercerita tentang masa mudanya yang penuh petualangan, tentang bagaimana dia menolak seorang pangeran dari negeri seberang hanya karena pangeran itu tidak tahu cara menari tango. Fikri, yang awalnya merasa canggung, mulai menikmati cerita-cerita lucu dan berwarna dari nenek itu.

Setelah makan es krim, mereka berjalan-jalan di taman, menikmati suasana. Nenek itu benar-benar penuh semangat dan energi, dan Fikri terkejut betapa menyenangkan berbicara dengannya. Mereka bahkan mencoba beberapa langkah dansa diiringi musik dari seorang pengamen.

Ketika matahari mulai terbenam, nenek itu mengajak Fikri duduk di bangku. "Fikri, kadang dalam hidup, rencana kita tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan. Tapi, bukan berarti kita tidak bisa menikmati setiap momen yang ada, kan?"

Fikri mengangguk setuju. "Nek, hari ini benar-benar berbeda dari yang saya bayangkan. Tapi, saya sangat menikmatinya. Terima kasih, Nek."

Nenek itu tersenyum hangat. "Sama-sama, Nak. Siapa tahu, mungkin suatu hari kamu benar-benar bisa bertemu Citra. Tapi, ingatlah bahwa setiap orang yang kamu temui punya cerita yang bisa membuat harimu lebih berwarna."

Fikri pulang dengan perasaan campur aduk, namun lebih banyak senangnya. Meskipun pertemuan itu tidak seperti yang ia harapkan, tapi pengalaman bersama nenek genit itu memberikan pelajaran berharga tentang menghargai setiap momen dan orang yang ditemui dalam perjalanan hidup.

"Siapa sangka, ketemu nenek-nenek di taman bisa seberkesan ini," pikir Fikri sambil tersenyum. Hari itu memang tidak seperti rencana awalnya, tapi tetap menjadi hari yang tidak akan pernah ia lupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun