Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pola Makan Sehat dengan Kombinasi Makanan yang Tepat untuk Kesehatan Optimal

1 Juli 2024   15:53 Diperbarui: 1 Juli 2024   16:46 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menu Food Combining (food insight)

Food Combining dan Diet Sehat

Pola makan food combining merupakan metode yang mengedepankan kombinasi makanan tertentu demi kesehatan tubuh dan, dalam beberapa kasus, penurunan berat badan. Konsep ini pertama kali populer dalam praktik Ayurveda di India, di mana dipercaya bahwa kombinasi makanan yang tidak tepat dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.

Prinsip utama food combining adalah tidak mencampur karbohidrat dengan protein dalam satu waktu makan agar proses pencernaan tidak terganggu. Misalnya, dalam satu waktu makan, seseorang disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat bersama sayuran, atau protein bersama sayuran, namun tidak mencampur karbohidrat dan protein secara bersamaan.

Aturan dalam Food Combining

Pola makan food combining membagi makanan dalam beberapa kelompok utama: makanan protein, buah-buahan, sayuran, salad, makanan berpati, dan bumbu serta rempah. Mengutip dari Healthline, berikut beberapa aturan umum dalam food combining:

  1. Makan buah-buahan saat perut kosong.
  2. Hindari mengombinasikan makanan berpati dengan protein.
  3. Hindari mengombinasikan makanan berpati dengan makanan asam.
  4. Hindari konsumsi berbagai jenis protein secara bersamaan.
  5. Konsumsi produk susu hanya saat perut kosong.

Berikut contoh formula makan sehari-hari dalam pola food combining:

  • Sarapan: 1 menu buah-buahan
  • Makan siang: 1 menu karbohidrat + sayuran
  • Makan malam: 1 menu protein + sayuran

Formulasi untuk makan siang dan makan malam bisa ditukar sesuai selera.

Efektivitas untuk Diet

Para penganut food combining percaya bahwa kombinasi makanan yang tidak tepat dapat mengganggu sistem pencernaan, yang berpotensi menyebabkan penyakit atau obesitas. Meskipun ada klaim bahwa food combining dapat membantu dalam penurunan berat badan, belum ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung hal ini secara konklusif.

Pola makan ini sering dikaitkan dengan penurunan berat badan karena aturan ketat dalam memilih dan mengombinasikan makanan membuat individu lebih berhati-hati dalam konsumsi makanan. Hal ini dapat mengarah pada konsumsi makanan yang lebih padat nutrisi dan lebih sedikit kalori, yang pada gilirannya dapat membantu penurunan berat badan.

Contoh Kombinasi Makanan

Penentuan menu dalam food combining cukup fleksibel, selama total asupan makanan dalam seminggu seimbang. Sebagai contoh, dalam satu minggu disarankan terdapat 7 menu protein + sayuran, 7 menu zat pati + sayuran, dan 7 menu buah-buahan.

Berikut adalah contoh menu selama tiga hari:

Hari Pertama

  • Sarapan: Buah potong atau jus tanpa gula, konsumsi setiap dua jam sekali atau saat lapar.
  • Makan siang: Ayam garing + sup kacang merah + rujak.
  • Camilan: 1-2 buah pisang segar.
  • Makan malam: Nasi + balado terong + kangkung + lalap mentah + sambal.

Hari Kedua

  • Sarapan: Buah potong atau jus tanpa gula.
  • Makan siang: Tim ikan + sayur rebus + salad timun.
  • Camilan: Setangkup kacang-kacangan yang disangrai.
  • Makan malam: Nasi + tahu/tempe + sayur asem + lalap + sambal.

Hari Ketiga

  • Sarapan: Buah potong atau jus tanpa gula.
  • Makan siang: Bistik daging + salad Caesar.
  • Camilan: 3/4 gelas susu kedelai, susu almond, atau yogurt polos + 1 sendok teh madu.
  • Makan malam: Pastel kentang + salad.

Buah yang dikonsumsi saat perut kosong cocok untuk sarapan karena mudah dicerna.

Kontroversi dan Pendapat Ahli

Meski banyak yang menganggap food combining sebagai metode yang sehat, pola makan ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli kesehatan. Bagi praktisi Ayurveda, metode ini dianggap menyehatkan karena memperhatikan kombinasi makanan. Namun, dari perspektif ilmiah, sedikit bukti yang mendukung klaim manfaat health combining.

Wasana kata

Sebuah penelitian pada tahun 2000 mencoba membuktikan efektivitas food combining untuk penurunan berat badan. Penelitian ini membagi peserta menjadi dua kelompok: satu kelompok menjalani food combining, dan kelompok lainnya menjalani balanced diet. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua kelompok mengalami penurunan berat badan yang sama, sekitar 6-8 kg, tanpa ada manfaat tambahan dari food combining dibandingkan dengan balanced diet.

Untuk mencapai penurunan berat badan yang sehat, fokuslah pada pola makan seimbang sesuai Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang food combining atau metode diet lainnya, berkonsultasilah dengan ahli gizi yang terpercaya.

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun