Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Peran Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Terbarukan dengan Contoh Nyata di Indonesia

19 Juni 2024   05:07 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:43 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita petani garam di Pulau Madura (foto: Kabarnusa)

Perempuan sering kali memainkan peran kunci dalam pemanfaatan energi di tingkat rumah tangga dan komunitas, meskipun kontribusi mereka jarang diakui secara luas (Ahmad Syaihu). 

Dari ibu yang menggunakan energi angin untuk mengeringkan pakaian, hingga petani garam yang memanfaatkan panas matahari untuk produksi garam, serta perempuan yang menginisiasi instalasi biomassa dari hewan ternak untuk gas masak di rumah, peran perempuan dalam pemanfaatan energi lokal sangat penting. Meskipun demikian, perempuan masih sering terpinggirkan dalam upaya transisi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT).

Peran Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Lokal

Perempuan memiliki kedekatan dengan kebutuhan energi sehari-hari, baik untuk memasak, mengeringkan pakaian, maupun kegiatan produktif lainnya. Mereka sering kali mencari cara untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan mereka secara efisien. Berikut beberapa contoh nyata dari kontribusi perempuan dalam pemanfaatan energi lokal di Indonesia:

Wanita petani garam di Pulau Madura (foto: Kabarnusa)
Wanita petani garam di Pulau Madura (foto: Kabarnusa)
  1. Menggunakan Energi Angin untuk Mengeringkan Pakaian:Seorang ibu rumah tangga di pedesaan yang memanfaatkan angin untuk mengeringkan pakaian bukan hanya menghemat listrik tetapi juga memanfaatkan energi yang tersedia secara alami. Ini merupakan bentuk sederhana namun efektif dari pemanfaatan EBT yang ramah lingkungan.

  2. Petani Garam di Madura Memanfaatkan Panas Matahari:Petani garam di Pulau Madura, banyak di antaranya adalah perempuan, menggunakan panas matahari untuk menguapkan air laut dan menghasilkan garam. Metode ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga meningkatkan keberlanjutan dalam produksi garam .

  3. Instalasi Biomassa dari Hewan Ternak di Jawa Barat:Perempuan di pedesaan Jawa Barat menginisiasi penggunaan biomassa dari kotoran hewan ternak untuk produksi gas masak di rumah. Inisiatif ini menunjukkan kreativitas dan keberanian dalam memanfaatkan sumber daya lokal, membantu mengurangi penggunaan kayu bakar yang dapat menyebabkan deforestasi dan polusi udara dalam rumah tangga .

Biomasa sebagai salah satu alternatif energi terbarukan (foto: Betahita)
Biomasa sebagai salah satu alternatif energi terbarukan (foto: Betahita)

Mengapa Peran Perempuan Penting dalam Transisi Energi?

Perempuan berperan besar dalam memastikan keberlanjutan hidup, kesehatan keluarga, dan kesejahteraan kolektif dalam masyarakat. Dalam banyak budaya, perempuan bertanggung jawab atas manajemen energi di rumah tangga, sehingga mereka memiliki pengaruh langsung terhadap konsumsi energi dan pengadopsian teknologi baru.

Namun, keterlibatan perempuan dalam strategi dan perwujudan transisi EBT masih sangat minim. Padahal, dengan melibatkan perempuan, kita dapat mencapai solusi energi yang lebih adil dan berkelanjutan. Perempuan dapat menjadi agen perubahan yang mendorong penggunaan EBT yang lebih luas dan efisien. Untuk itu, penting bagi pemerintah dan organisasi untuk mengakui dan memperkuat peran perempuan dalam upaya transisi energi ini.

Energi matahari di Klunkung Bali ( BTI Energy)
Energi matahari di Klunkung Bali ( BTI Energy)

Contoh Nyata Perempuan dalam EBT di Kehidupan Nyata di Indonesia

  1. Ibu Rumah Tangga di Bali dengan Sistem Solar Home:Di beberapa desa di Bali, ibu rumah tangga telah memanfaatkan sistem Solar Home System (SHS) untuk kebutuhan energi sehari-hari. Dengan bantuan program pemerintah dan LSM lokal, mereka mampu memasang panel surya di rumah-rumah mereka. SHS ini tidak hanya menyediakan listrik untuk penerangan tetapi juga untuk keperluan rumah tangga lainnya, seperti mengisi daya peralatan elektronik kecil .

  2. Program Biogas di Yogyakarta:Di beberapa desa di Yogyakarta, perempuan memainkan peran penting dalam program biogas yang didukung oleh organisasi lokal dan pemerintah. Mereka mengumpulkan kotoran ternak untuk diolah menjadi biogas yang digunakan untuk memasak. Selain mengurangi ketergantungan pada kayu bakar, program ini juga memberikan manfaat ekonomi tambahan melalui penjualan pupuk organik hasil samping dari proses biogas .

  3. Komunitas Perempuan Pengrajin di Lombok dengan Tungku Hemat Energi:Di Lombok, komunitas perempuan pengrajin telah mengadopsi penggunaan tungku hemat energi untuk memasak. Tungku ini dirancang untuk mengurangi konsumsi kayu bakar dan emisi asap, sehingga meningkatkan kesehatan dan efisiensi energi. Pelatihan dan dukungan dari LSM dan pemerintah daerah telah membantu mereka dalam memproduksi dan memasarkan tungku ini, yang juga memberikan penghasilan tambahan bagi komunitas tersebut .

Wasana Kata

Peran perempuan dalam pemanfaatan energi terbarukan sangat krusial, baik di skala rumah tangga maupun komunitas. Mengakui dan mendukung kontribusi mereka dalam transisi EBT bukan hanya penting untuk keadilan gender, tetapi juga untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan perempuan secara aktif dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan strategi EBT. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa transisi energi ini berjalan dengan inklusif, adil, dan berkelanjutan.

Sumber Rujukan

  1. Buku:

    • "Energi Terbarukan di Indonesia: Peluang dan Tantangan" oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
    • "Gender and Energy in Indonesia: Examining the Nexus" oleh Asia Pacific Energy Research Centre (APERC)
  2. Artikel Jurnal:

    • "Role of Women in Renewable Energy Development in Indonesia" oleh Journal of Sustainable Development
    • "Utilization of Solar Energy for Sustainable Salt Production in Madura, Indonesia" oleh Renewable Energy Journal
  3. Laporan:

    • Laporan Tahunan Yayasan Lestari: "Pemanfaatan Biomassa di Pedesaan Jawa Barat"
    • Laporan Organisasi WWF Indonesia: "Peran Perempuan dalam Transisi Energi Bersih di Indonesia"
  4. Situs Web:

    • Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): www.esdm.go.id
    • Yayasan Rumah Energi: www.biru.or.id
  5. Media Berita:

    • Kompas.com: Artikel tentang penerapan energi surya di Bali
    • BBC Indonesia: Liputan tentang program biogas di Yogyakarta
    • The Jakarta Post: Berita tentang komunitas perempuan pengrajin di Lombok dengan tungku hemat energi

Dengan rujukan-rujukan ini, diharapkan opini mengenai peran perempuan dalam pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dapat lebih didukung dengan fakta dan data yang akurat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun