Perempuan sering kali memainkan peran kunci dalam pemanfaatan energi di tingkat rumah tangga dan komunitas, meskipun kontribusi mereka jarang diakui secara luas (Ahmad Syaihu).Â
Dari ibu yang menggunakan energi angin untuk mengeringkan pakaian, hingga petani garam yang memanfaatkan panas matahari untuk produksi garam, serta perempuan yang menginisiasi instalasi biomassa dari hewan ternak untuk gas masak di rumah, peran perempuan dalam pemanfaatan energi lokal sangat penting. Meskipun demikian, perempuan masih sering terpinggirkan dalam upaya transisi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT).
Peran Perempuan dalam Pemanfaatan Energi Lokal
Perempuan memiliki kedekatan dengan kebutuhan energi sehari-hari, baik untuk memasak, mengeringkan pakaian, maupun kegiatan produktif lainnya. Mereka sering kali mencari cara untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan mereka secara efisien. Berikut beberapa contoh nyata dari kontribusi perempuan dalam pemanfaatan energi lokal di Indonesia:
Menggunakan Energi Angin untuk Mengeringkan Pakaian:Seorang ibu rumah tangga di pedesaan yang memanfaatkan angin untuk mengeringkan pakaian bukan hanya menghemat listrik tetapi juga memanfaatkan energi yang tersedia secara alami. Ini merupakan bentuk sederhana namun efektif dari pemanfaatan EBT yang ramah lingkungan.
Petani Garam di Madura Memanfaatkan Panas Matahari:Petani garam di Pulau Madura, banyak di antaranya adalah perempuan, menggunakan panas matahari untuk menguapkan air laut dan menghasilkan garam. Metode ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga meningkatkan keberlanjutan dalam produksi garam .
Instalasi Biomassa dari Hewan Ternak di Jawa Barat:Perempuan di pedesaan Jawa Barat menginisiasi penggunaan biomassa dari kotoran hewan ternak untuk produksi gas masak di rumah. Inisiatif ini menunjukkan kreativitas dan keberanian dalam memanfaatkan sumber daya lokal, membantu mengurangi penggunaan kayu bakar yang dapat menyebabkan deforestasi dan polusi udara dalam rumah tangga .
Mengapa Peran Perempuan Penting dalam Transisi Energi?