Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya

Guru yang suka menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mendidik Generasi Islami Mengagumi Kebesaran Allah SWT, Takbir Keliling Jelang Idul Adha

20 Juni 2024   13:23 Diperbarui: 20 Juni 2024   13:47 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meriahnya Takbir Keliling Malam Idul Adha: Empat TPQ Berpadu dalam Warna dan Keberagaman di Gresik (Ahmad Syaihu)

Pada malam hari Raya Idul Adha 1445 H, tepatnya Ahad malam 16 Juni 2024, Remaja Masjid Al Hibah di Grogol Menganti-Gresik menyelenggarakan acara takbir keliling yang diikuti oleh para santri dari empat TPQ (Taman Pendidikan Al-Quran) di kampung tersebut. 

TPQ yang berpartisipasi adalah TPQ pimpinan Ustad Muhammad Abbas, TPQ pimpinan Ustadz Muhammad Yamin, TPQ pimpinan Ustadz Yusron, dan TPQ pimpinan H. Samsuri. Setiap TPQ mengenakan seragam yang berbeda, menambah keindahan acara dengan warna-warni yang beragam. Para santri didampingi oleh ustadz, ustadzah, serta wali santri yang jumlahnya mencapai ratusan orang.

Kegiatan ini dimulai dari depan Masjid Al Hibah pada pukul 19.00 WIB, setelah sholat Isya. Remaja Masjid yang berjumlah hampir lima puluhan orang turut bergabung, membentuk pagar barisan untuk menjaga keamanan peserta karena rute yang dilalui adalah jalan raya. 

Perjalanan takbir keliling dimulai dari Masjid Al Hibah ke arah barat menuju Balai Desa Laban sebagai titik balik. Di Balai Desa, para santri dan peserta takbir keliling disambut oleh Kepala Desa beserta perangkatnya yang memberikan minuman air mineral kepada peserta sebagai tanda dukungan dan apresiasi.

Para santri antusias mengikuti takbir keliling denga berjalan kaki (foto: dokpri)
Para santri antusias mengikuti takbir keliling denga berjalan kaki (foto: dokpri)

Memuji Kebesaran Allah Lewat Takbir

Sepanjang perjalanan yang berjarak empat kilometer pulang-pergi, para peserta melantunkan takbir, tahmid, dan tahlil, memuji kebesaran dan kemahasucian Allah SWT. Ini menambah suasana malam Idul Adha dengan nilai-nilai religius yang mendalam. Suara takbir yang menggema di sepanjang jalan menciptakan suasana khidmat dan penuh rasa syukur.

Selain nilai religius, acara takbir keliling ini juga memiliki nilai sosial budaya yang tinggi. Melibatkan banyak pihak dari berbagai TPQ dan didampingi oleh orang tua santri, kegiatan ini memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara warga. Kehadiran Kepala Desa dan perangkat desa juga menunjukkan adanya dukungan dari pemerintah lokal terhadap kegiatan keagamaan yang melibatkan masyarakat luas. Ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah setempat.

Nilai pendidikan juga tidak terlepas dari kegiatan ini. Melalui acara takbir keliling, para santri tidak hanya diajarkan tentang pentingnya mengagungkan nama Allah SWT, tetapi juga diajak untuk merasakan langsung makna kebersamaan dan kekompakan dalam beraktivitas. Mereka belajar bagaimana menjalankan sebuah kegiatan dengan tertib dan aman, serta bagaimana menjaga semangat dan kekhidmatan dalam kegiatan keagamaan.

Acara yang berlangsung selama satu setengah jam ini, berakhir pada pukul 20.30 WIB. Setelah para peserta kembali ke rumah masing-masing, Remaja Masjid Al Hibah mengadakan syukuran di masjid. Dalam acara syukuran tersebut, mereka juga melakukan evaluasi kegiatan untuk memastikan pelaksanaan takbir keliling di tahun berikutnya bisa lebih meriah dan bermakna bagi para santri dan peserta lainnya.

Evaluasi ini menjadi bagian penting dalam kegiatan tahunan ini. Dengan mengevaluasi pelaksanaan acara, Remaja Masjid Al Hibah bisa mengetahui apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Hal ini mencakup aspek koordinasi, keamanan, serta kenyamanan para peserta. Evaluasi yang dilakukan bersama-sama juga melibatkan masukan dari para peserta dan wali santri, sehingga semua pihak merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan acara tersebut.

Kesuksesan acara takbir keliling malam Idul Adha ini tidak lepas dari kerja keras dan kerjasama semua pihak yang terlibat. Dari Remaja Masjid, para ustadz dan ustadzah, hingga wali santri dan pemerintah desa, semua bahu-membahu untuk menciptakan kegiatan yang tidak hanya penuh makna religius, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial dan pendidikan yang tinggi.

Di akhir acara, semangat kebersamaan dan rasa syukur terlihat jelas di wajah setiap peserta. Takbir keliling malam Idul Adha di Grogol Menganti-Gresik ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin tahunan, tetapi juga menjadi simbol dari kekuatan iman dan persatuan umat dalam merayakan hari raya yang penuh berkah. Dengan persiapan yang lebih matang dan dukungan yang terus mengalir, diharapkan kegiatan ini bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.

Remaja Masjid Al Hibah penyelenggara takbir Keliling penuh semangat dalam berkegiatan (foto: dokpri)
Remaja Masjid Al Hibah penyelenggara takbir Keliling penuh semangat dalam berkegiatan (foto: dokpri)

Manfaat Kegiatan Takbir Keliling :

  1. Memperkuat Iman dan Taqwa:

    • Melalui lantunan takbir, tahmid, dan tahlil, peserta dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat keimanan serta ketakwaan mereka.
  2. Kebersamaan dan Persaudaraan:

    • Kegiatan ini mempererat tali persaudaraan di antara warga, baik sesama santri, ustadz, ustadzah, wali santri, maupun masyarakat sekitar.
  3. Meningkatkan Partisipasi Sosial:

    • Melibatkan banyak pihak dalam kegiatan ini meningkatkan partisipasi sosial masyarakat, menunjukkan bahwa acara keagamaan bisa menjadi ajang untuk bersosialisasi dan bekerjasama.
  4. Pembelajaran di Luar Kelas:

    • Santri mendapatkan pengalaman langsung yang melibatkan nilai-nilai agama dan sosial di luar lingkungan kelas, menambah pemahaman mereka secara praktis.
  5. Pengembangan Keterampilan Organisasi:

    • Remaja Masjid yang bertanggung jawab atas pelaksanaan acara ini belajar banyak tentang manajemen acara, koordinasi, dan evaluasi, yang berguna untuk pengembangan keterampilan organisasi mereka.
  6. Meningkatkan Dukungan Pemerintah:

    • Dukungan dari pemerintah desa menunjukkan hubungan baik antara masyarakat dan pemerintah, yang bisa memfasilitasi kegiatan lain di masa depan.

Remas Al Hibah sebelum berkegiatan berpose di Serambi Masjid Al Hibah Grogol Menganti-Gresik (foto: dokpri)
Remas Al Hibah sebelum berkegiatan berpose di Serambi Masjid Al Hibah Grogol Menganti-Gresik (foto: dokpri)

Nilai yang Diperoleh:

  1. Nilai Religius:

    • Kegiatan ini menanamkan dan memperkuat nilai-nilai keagamaan pada diri para peserta, melalui aktivitas yang penuh makna religius.
  2. Nilai Sosial:

    • Adanya interaksi dan kolaborasi antara berbagai kelompok masyarakat meningkatkan solidaritas sosial dan rasa kebersamaan.
  3. Nilai Pendidikan:

    • Selain nilai religius, kegiatan ini juga mendidik para santri tentang disiplin, tanggung jawab, dan kerja sama dalam sebuah kegiatan besar.
  4. Nilai Budaya:

    • Takbir keliling adalah bagian dari tradisi budaya Islam yang menambah kekayaan budaya lokal dan memperkuat identitas keagamaan serta budaya di tengah masyarakat.
  5. Nilai Kedisiplinan:

    • Para peserta diajarkan untuk mengikuti aturan dan rute yang telah ditetapkan, menjaga ketertiban selama kegiatan berlangsung.
  6. Nilai Kebersihan dan Kesehatan:

    • Dalam kegiatan ini, pembagian air mineral menunjukkan perhatian terhadap kesehatan peserta, serta menjaga lingkungan tetap bersih selama acara.
  7. Nilai Keamanan:

    • Pembentukan pagar barisan oleh Remaja Masjid menunjukkan nilai keamanan dan tanggung jawab dalam menjaga keselamatan semua peserta selama kegiatan berlangsung.

Wasana Kata

Kegiatan Takbir Keliling di Grogol Menganti-Gresik adalah contoh yang baik dari sebuah acara yang menggabungkan berbagai manfaat dan nilai positif. Dari aspek religius hingga sosial, pendidikan hingga budaya, acara ini tidak hanya memperkuat iman dan taqwa, tetapi juga mempererat hubungan sosial, mendidik santri secara praktis, serta menjaga tradisi budaya yang kaya. 

Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam menyelenggarakan acara keagamaan yang bermakna.

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun